Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Helikopter Tempur/Transport Mil Mi-24



Kemayoran, Jakarta, Kamis, 17 Mei 2018

Artikel kali ini, akan mengulas wacana satu arsenal tempur yang berjulukan helicopter. Sedikit berbeda dengan artikel-artikel sebelumnya, lantaran memang sengaja dibentuk sebagai penyegaran dan kombinasi artikel, supaya tetap menarik.

Satu lagi teman pecinta militer, artikel ini akan mengulas secara singkat wacana helicopter racikan dari desainer Uni Soviet, yang sangat kesohor dan fenomenal, yaitu Mil Mi-24. Punya tampilan yang super gahar, dengan konfigurasi dan juga bentuk yang sangat khas, mengakibatkan helicopter ini sebagai helicopter terbaik di masanya.


Tipe Mil Mi-24 (Call Sign NATO – Hind) yaitu helicopter berdimensi besar yang didesain untuk kiprah penyerangan, menyerupai operasi anti tank dan pertolongan udara, dengan dimensi yang besar, yang bisa mengakomodir pasukan berperlengkapan penuh dengan jumlah hingga delapan personel. 


Lebih dari 2.000 unit telah diproduksi hingga dengan tahun 2007. Pada tahun 2007, Angkatan Udara Rusia mengumumkan keinginannya untuk menggantikan semua Mi-24 yang ada dengan helicopter serang Mi-28 dan Ka-50. Mi-24 telah beroperasi di seluruh dunia di 50 negara dan telah menerima beberapa nama julukan atau panggilan oleh kru yang mengoperasikannya, menyerupai “The Flying Tank”, “Crocodile” (disebabkan oleh motif kamuflasenya), dan “Glass” (karena gelembung kanopi ganda di atas kokpit).


Mi-24 mulai operasional tahun 1969 dengan perbandingan model helicopter transport yang paling mendekati spesifikasinya kala itu yaitu Bell UH-1A Iroquois, yang dipakai sebagai sarana untuk memindahkan personel AS ke dan dari medan perang selama perang Vietnam. Selama periode ini, militer AS lebih condong untuk membagi dan memisahkan kiprah masing-masing helicopter ke dalam fungsi yang spesifik untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam masing-masing tipe (contoh, pembagian terstruktur mengenai helicopter AS yaitu helicopter cargo/angkut personel, helicopter serang/close air support, atau helicopter anti tank/tempur). 


Sedangkan pihak Uni Soviet, memakai cara pendekatan yang berbeda. Uni Soviet ketika itu cenderung untuk menggabungkan beberapa kiprah ke dalam satu tipe helicopter yang definitive. Dan Mil Mi-24 didesain dengan pendekatan menyerupai itu, mempunyai kemampuan serang sekaligus angkut personel. 

Mil Mi-24 didesain menurut pada konfigurasi yang sama dengan Mil Mi-8, dua mesin turboshaft diletakkan dibagian atas tubuh helicopter, kedua mesin tersebut menggerakkan sebuah rotor utama berbilah lima dan sebuah rotor ekor berbilah tiga. Rangkanya dilapisi dengan armor (lapisan baja) yang bisa menahan tembakan dari caliber 12.7mm (0.50 in). Bilah rotornya dibentuk dari materi titanium yang bisa menahan tembakan dari caliber yang sama. Sedangkan kanopi kokpitnya dipasangi beling khusus yang sangat keluar yang sanggup menahan tembakan dari caliber 37mm.


Dari pengalaman pertempuran di front Afghanistan, yang berlangsung dari tahun 1979 hingga tahun 1989, didapat satu kesimpulan, bahwa penggabungan dua fungsi dalam satu helicopter sangat tidak efesien. Penggabungan kiprah helicopter transport dan helicopter tempur balasannya tidak dilanjutkan lantaran tingginya biaya yang harus ditanggung. 

Dengan bobot yang terbilang ringan, Mi-24 menjadi lebih gampang bermanuver dan sering dibandingkan dengan Sikorsky S-67 Black Hawk yang dipakai oleh tentara AS. Mil Mi-24 didesain semoga mempunyai kecepatan tinggi sekaligus bisa bermanuver lincah, untuk mengurangi resiko tertembak atau untuk mengurangi resiko tertembaknya personil yang ada di dalam helicopter, sekaligus untuk menyediakan dukungan tembakan untuk pasukan darat. 


Tim desainer menambahkan system roda pendarat yang sanggup dilipat untuk mengurangi kendala sekaligus menambah  kemampuan maneuver. Bentuk tubuh didesain dengan efesien serta aerodinamik. Penambahan sayap pada helicopter ini berfungsi ganda, selain berfungsi untuk menggantung atau meletakkan persenjataan menyerupai rocket pod, bom, tangki eksternal, dan sebagainya, juga berfungsi untuk menambah daya angkat ketika helicopter dalam mode terbang dengan kecepatan maksimum, yang berimbas pada efesiensi materi bakar. 

Untuk menciptakan platform tembak dengan kestabilan maksimal, rotor utamanya dimiringkan beberapa derajat ke sisi kanan tubuh helicopter, dan roda pendaratannya ditempatkan ke arah kiri. Rotor ekornya juga dibentuk asimetris untuk mengimbangi rotor utama yang dimiringkan.


Rekor tempur dari Mil Mi-24 tidak sanggup disaingi oleh helicopter manapun, baik dari Uni Soviet maupun dari blok NATO hingga ketika ini. Semenjak tahun 1970, tipe ini telah beroperasi di lebih dari 26 konflik berbeda, kebanyakan perang sipil di negara-negara berkembang. Mil Mi-24 juga terlihat terlibat dalam front Libya ketika konflik sipil Libya tahun 2011.


Spesifikasi :

Terbang Perdana : 19 September 1969

Kru : 2 Orang

Bobot : 8.500 kg Kosong, MTOW-12.000 kg 

Dimensi : 
Diameter rotor : 17,30 m 
Panjang : 21,35 m 
Tinggi : 6,50 m

Persenjataan : 
Senjata utama : Senapan mesin 12,7mm, 23mm kanon, Pod peluncur roket,  Kanon pod, pelontar granat, bom, roket anti tank, dll.

Mesin : 2 X Isotov TV3-117 turboshaft

Performa : Kecepatan maksimum : 335 km/jam 
                Ketinggian maksimum : 4.500 m
                Jarak maksimum : 750 km

Sumber : ENSIKLOPEDIA DUNIA “HELIKOPTER                         MILITER” – FRANCIS CROSSBY
              Edisi terbitan Lorenz Book, dicetak oleh                     Anness Publihing Ltd.
              www.lorenzbook.com

              www.annesspublishing.com