Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pesawat Pembom/Tempur Jet - A-4 Skyhawk Bab 1



Kemayoran, Jakarta, Jum'at 18 Mei 2018

Selamat pagi, siang, sore, dan malam teman pecinta dunia militer sekalian, apa kabar?

Artikel kali ini akan membahas wacana satu pesawat serang yang cukup terkenal. Dimensinya yang kecil dan manuvernya yang lincah, serta gampang dan murah dalam hal operasional dan perawatan, menyebabkan pesawat ini menjadi pilihan banyak negara untuk mengisi matra udaranya. Indonesia tercatat pernah mengoperasikan pesawat serang A-4 Skyhawk, yang diperoleh lewat jalur "khusus".


Berikut ini yaitu pembagian terstruktur mengenai wacana pesawat ini, dan alasannya yaitu panjang, maka artikelnya akan dibagi menjadi dua bagian.

Bagian 1


Memang, pesawat pembom-tempur A-4 Skyhawak awalnya dipesan AL AS sebagai kelengkapan kapal induk. Agar praktis, pesawat ini dirancang tanpa baterai layaknya pesawat lain, sehingga sebagian pilot menamakannya “scooter”
.
Sebutan scooter memang bukan mengada-ada. Kala itu motor yang dibentuk tanpa baterai (accu), ya scooter buatan Piagio, Italia. Seperti tuntutan AL AS yang mensyaratkan sebuah pesawat pembom-tempur yang sanggup dioperasikan dari kapal induk, dirancanglah sebuah pesawat kecil, bisa membawa amunisi dalam jumlah besar, gampang dirawat, gampang dikendalikan serta sangat sederhana dalam perawatan mengingat keterbatasan ruang dalam kapal induk.


Dari situlah, Douglas Aricraft Corporationmengajukan rancang bangkit sebuah pesawat yang ditenagai satu mesin jet, bersayap delta, bisa membawa beban hampir sama berat dengan pesawatnya, serta dilengkapi dingklik lontar yang sanggup dioperasikan manakala pesawat sudah terjebur di laut. Rancangan yang spektakuler ini dibentuk Ed Heinemann dan diberi seri XA-4D-1 Skyhawk, dengan cita-cita kelak menjadi pesawat yang bisa terbang usang menyerupai elang laut.


Memang Ed Henemann seorang perancang yang handal alasannya yaitu sanggup menciptakan sebuah pesawat dengan berat hanya separuh dari spesifikasi yang dipersyaratkan AL AS sebagai pemesan. Karena pesawat ini dirancang untuk menggantikan A-1 Skyrider, maka atas keberhasilan ini pesawat yang memiliki panggilan resmi A-4 Skyhawk oleh beberapa pilot juga menerima nickname scooter, Batman Boomber, Tinker Toy Boomber dan juga Henemann’s Hot Rod menggunakan nama si perancang. Yang terang sejak digunakan AL AS dan mariner AS, pesawat ini pribadi terlibatperang di banyak sekali belahan dunia alasannya yaitu kehandalan dan kebandelannya.


Tanggal 22 Juni 1954, prototipe pertama kali diterbangkan pilot uji dari Douglas yaitu Robert Rahn dari lanud Edward. Penerbangan berlangsung tanpa kendala berarti. Pesawat yang ditenagai sebuah mesin buatan Curtis-Wright, J65-W-16A, masih berwujud sangat garang dan sederhana dengan kanopi buble, tanpa air refueling probe maupun kelengkapan arresting hook yang nantinya menjadi perlengkapan standard. Sedangkan senapan mesin masih menggunakan dua kanon caliber 20mm, masing-masing satu di pangkal setiap sayap, serta hard point masing-masing satu di setiap sayap. Namun hasil ini sudah menciptakan sang pemesan sangat puas alasannya yaitu masih dimungkinkan  dapat ditingkatkan kemampuannya.


Mengingat pesawat dibentuk sangat sederhana, salah satunya kelengkapan yang non standard yaitu tanpa baterai, maka pabrikan Mc Douglas yang memproduksi harga hanya 800.000 dollar AS per unit untuk pemesanan 500 unit pertama.


Ciri-ciri umum

Kru: 1 (2 in TA-4J, TA-4F, OA-4F)
Panjang: 40 ft 3 in (12.22 m)
Rentang sayap: 26 ft 6 in (8.38 m)
Tinggi: 15 ft (4.57 m)
Luas sayap: 259 ft² (24.15 m²)
Airfoil: NACA 0008-1.1-25 root, NACA 0005-0.825-50 tip
Berat kosong: 10,450 lb (4,750 kg)
Berat isi: 18,300 lb (8,318 kg)
Berat maksimum ketika lepas landas: 24,500 lb (11,136 kg)
Mesin: 1 × Pratt & Whitney J52-P8A turbojet, 9,300 lbf (10,000+ USMC A-4M and OA-4M) (41 kN)

Kinerja

Laju maksimum: 585 kn (673 mph, 1,077 km/h)
Jangkauan: 1,700 nmi (2,000 mi, 3,220 km)
Langit-langit batas: 42,250 ft (12,880 m)
Laju tanjak: 8,440 ft/min (43 m/s)
Beban sayap: 70.7 lb/ft² (344.4 kg/m²)
Dorongan/berat: 0.51
g-limit: -3/+8 g


Bersambung ke bab 2

Sumber : Edisi Koleksi Angkasa “The Most Famous Jet Fighter” & wikipedia