Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

S-Boote / Schnellboote – Kapal Cepat Kriegsmarine Nazi Jerman, Bab 2



Kemayoran, Jakarta, Kamis, 24 Mei 2018

S-BOOTE / SCHNELLBOOTE – KAPAL CEPAT KRIEGSMARINE NAZI JERMAN, BAGIAN 2

Menyambung postingan sebelumnya, yaitu  S-BOOTE / SCHNELLBOOTE – KAPAL CEPAT KRIEGSMARINE NAZI JERMAN, BAGIAN 1, maka pada bab 2 ini, akan diulas wacana sistem persenjataan yang diusung oleh kapal cepat ini.

Berikut ini ialah uraiannya.


Torpedo Canggih

Sejumlah upaya untuk mendongkrak kemampuan S-Boote pasca pendaratan sekutu di Normandia pernah dilakukan Jerman. Usaha yang paling krusial ialah mengasah daya serang dengan memasang torpedo-torpedo berteknologi tinggi. 


Tipe pertama yang dipasang diberi label torpedo T-5 Zaunkonig. Asal tahu saja, senjata ini bukanlah sembarang torpedo. Untuk menghantam targetnya, T-5 mengandalkan piranti pemandu bersistem akustik (Accoustic Homing). Agar semakin trengginas, Nazi juga menambahinya dengan FAT (Flachen-Absuchende-Torpedoes). Secara teknis alat tersebut bisa mengacak jalur lintasan torpedo menuju targetnya.


Bila saja semua berjalan lancar, sanggup dipastikan kehadiran torpedo T-5 bakal jadi ganjalan berat bagi armada kapal perang sekutu. Tetapi takdir rupanya berbicara lain. Dari segi jumlah, senjata berakurasi tinggi ini tak pernah mencukupi kebutuhan perang. Keadaan makin diperparah dengan karena pasukan komando Sekutu melancarkan operasi untuk menyabot kesiapan senjata ini. Terbukti pada 6 Juli 1944 terjadi ledakan besar di Le Havre, sentra perakitan dan penyiapan torpedo AL Nazi. Dalam insiden ini tercatat ada 41 unit torpedo T-5 siap operasional yang hancur.


Toh, dengan segala keterbatasan dan kendala tadi, sebagian armada S-Boote masih sanggup menuai sedikit kesuksesan. Pada selesai Juli misalnya, tiga kapal asal 6th Schnellboote Flotilla, yaitu S91, S97, dan S114 menyerang konvoi kapal sekutu di timur Eastbourne. Bermodalkan 10 unit Torpedo T-5 FAT, mereka berhasil menenggelamkan sejumlah sasaran dengan total bobot mencapai 26.699 GRT (Gross Registered Tonnes).


Selain akurasi, urusan jarak jangkau juga jadi perhatian utama. Untuk itu, mulai Agustus 1944 armada S-Boote menerima bekal gres berupa torpedo jarak jauh T-3D. sayang, performanya tak sebaik varian T-5. Dalam pertempuran maritim antara 4 sampai 15 Agustus 1944, armada S-Boote meluncurkan sekitar 84 unit T-3D. Serangan torpedo itu cuma bisa menghancurkan empat kapal sekutu. Salah satu diantaranya hanyalah kapal penjelajah kuno AL Inggris, HMS Frobisher.


Akhir tahun 1944, kiprah armada S-Bootemulai surut. Sebagian besar sisa armada kapal cepat torpedo Kriegsmarine ini banyak dihancurkan dalam upaya serangan-serangan kecil ke wilayah pantai Inggris.

Sumber : Edisi Koleksi Angkasa – MESIN PERANG NAZI JERMAN