Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara-Cara Menghidangkan Makanan Dalam Aneka Macam Keperluan

Penyajian masakan mempunyai tugas penting dalam menjaga nafsu makan biar tetap baik. Penyajian masakan merupakan salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi makanan. Penyajian masakan yang kurang baik dan etis, bukan saja mengurangi selera makan seseorang namun juga sanggup menjadi penyebab kontaminasi basil pada makanan.

Tata Hidang

Tata hidang merupakan belahan dari Food and Beverage Departement. Fungsi utama dari tata hidang yaitu untuk menunjukkan layanan masakan dan minuman. Termasuk di dalamnya terdapat banyak sekali point penting menyerupai mengatur meja makan, bantalan meja makan, atau sanggup disebut table set up.

Dalam konteks tata hidang juga terdapat suatu belahan yang tidak kalah penting, yaitu acara menutup meja. Menutup meja yaitu acara menata hidangan yang siap disajikan beserta peralatan makan di atas meja makan atau meja hidang dengan maksud antara lain sebagai berikut.
  1. Menambah nafsu dan selera makan.
  2. Menanamkan tata cara makan yang baik kepada keluarga, terutama anak-anak.
  3. Menambah kenyamanan dan kenikmatan dalam menyantap hidangan.
  4. Mempermudah pengambilan hidangan.
  5. Meningkatkan efisiensi kerja.
  6. Memberikan kesan indah.
Di dalam hal menutup meja, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
  1. Ruangan
  2. Perabot
  3. Lenan
  4. Perlengkapan meja
  5. Silver ware
  6. Hidangan
  7. Suasana
Pemakaian Alat Hidang yang Bersih dan Serasi

A. Kebersihan dalam menghidangkan makan

Fungsi ini dilaksanakan oleh belahan kebersihan atau pembersihan alat (stewading) di tempat/lokasi pembersihan yang mencakup :
  1. Pencucian peralatan hidangan.
  2. Pemeliharaan peralatan hidangan berupa penyimpanan, perbaikan, serta pengadannya.
Yang tak kalah penting dalam penyajian masakan yaitu kebersihan penyaji, kebersihan tempat, juga kebersihan hidangannya. Kebersihan penyaji berarti ketika menyajikan ia harus selalu rapi dan tangannya selalu dalam keadaan bersih, lantaran ia akan melaksanakan kontak eksklusif dengan hidangan dan menjaga masakan dari pencemaran. Makanan yang terkotori dan tidak higienis sanggup jadi mengandung bahan-bahan berbahaya atau kuman yang sanggup menjadikan penyakit menyerupai kolera, tifoid, keracunan, hepatitis A, dan sebagainya.

Pencemaran masakan dibagi menjadi dua, yaitu disebabkan oleh kuman dan disebabkan oleh materi asing.

» Kuman

Kuman sanggup ditemukan pada materi mentah, sisa makanan, habuk, binatang-binatang, burung, tikus, serangga, lalat, dan manusia.

Contoh penyakit :
  1. Keracunan makanan
  2. Tifoid (demam)
  3. Kolera
  4. Disentri
Pencegahan pencemaran oleh kuman ini yaitu dengan cara meminimalisir kontak beberapa hal di atas dengan makanan. Misalnya dengan cara menutup masakan untuk mencegah tikus, lalat, dan serangga hinggap ke makanan.

» Bahan asing

Bahan gila yang dimaksud yaitu materi kimia, asap rokok, benda benda tajam, dan lain-lain. Berikut ini yaitu beberapa penyebab terjadinya pencemaran masakan lantaran materi asing, yaitu sebagai berikut.
  1. Menggunakan materi yang masih mentah dan gampang tercemar.
  2. Pengolahan masakan dan penyajian masakan dengan cara yang tidak bersih.
  3. Menghidangkan masakan dengan peralatan yang tidak hygiene.
  4. Penyimpanan masakan yang kurang baik.
B. Pemakaian Alat Hidang yang Serasi

Contoh alat hidang yang harmonis yaitu :
  1. Piring oval dipakai untuk menyajikan masakan yang asin.
  2. Piring datar dipakai untuk menyajikan jenis masakan yang manis.
  3. Mangkuk/basi tertutup dipakai untuk menyajikan sayur yang berkuah.
  4. Piring datar dipakai untuk menghidangkan lauk pepes.
  5. Piring datar dan pisau dipakai untuk menyajikan masakan ringan anggun tart.
Namun dalam penyajian sehari-hari, sanggup menggunakan taplak meja yang warnanya sesuai dengan ruang makan dan perangkat makan itu sendiri.

C. Penataan Meja di Berbagai Waktu dan Tempat

» Untuk sarapan

Peralatan yang diharapkan :
  1. Alas meja bercorak dan serasi.
  2. Vas bunga segar.
  3. Dinding dihiasi gambar bunga, buah, dsb.
  4. Piring cekung, sendok, garpu, daerah basuh tangan, dan serbet.
Cara mengatur :
  1. Alas meja dipasang rapi.
  2. Piring diletakkan di tepi meja sempurna di depan setiap dingklik dengan jarak dari tepi meja sekitar 2 cm dalam keadaan terbuka.
  3. Sendok dan garpu diletakkan di sebelah kanan dan kiri masing-masing piring.
  4. Pisau makan di sebelah kanan sendok atau di atas piring.
  5. Tempat basuh tangan juga diletakkan di sebelah kanan sendok makan.
  6. Gelas minum diletakkan di depan sendok atau di sebelah daerah basuh tangan.
  7. Serbet makan dilipat rapi dan diletakkan di sebelah kiri atau di atas piring.
Baca juga : Cara-cara menanak nasi secara tradisioanal dan secara khusus
» Untuk makan siang dan makan malam

Peralatan yang diharapkan :
  1. Alas meja berwarna putih.
  2. Peralatan sama dengan perlatan untuk sarapan.
Cara mengatur :
  1. Meja makan ditutup dengan taplak meja berwana.
  2. Alat makan untuk perorangan diatur di depan tiap kursi, menyerupai halnya pengaturan untuk sarapan.
  3. Hidangan diatur di atas meja lengkap dengan alat untuk mengambil hidangan.
  4. Buah dan bunga diletakkan di sudut meja makan.
» Tips menghidangkan masakan untuk lesehan.
  1. Ruang makan bersih.
  2. Tikar dalam keadaan bersih.
  3. Taplak di tengah tikar daerah meletakkan hidangan.
  4. Taruh serbet di atas taplak, kemudian daerah wijikan diletakkan di sebelah kanan.
  5. Sayur disajikan dalam busuk cekung atau busuk tertutup.
  6. Lauk pauk yang serupa disusun berdekatan.
  7. Tempat nasi berada di sebelah kanan.
  8. Dekat lauk pauk disediakan garpu dan sendok untuk mengambilnya.
  9. Teko berada di sebelah kiri piring makan.
  10. Karangan bunga diletakkan di salah satu sudut tikar.
  11. Buah pisang disajikan dengan pisau berada di sampingnya.
» Pengaturan meja makan di balai-balai rendah
  1. Alas meja dibentangkan di atas balai-balai.
  2. Lauk diatur ditengah, sedangkan piring diatur berkeliling di pinggir.
  3. Boleh menggunakan sendok ataupun dengan tangan.
  4. Tiap orang disediakan 1 wijikan dan 1 serbet.
  5. Diberi hiasan bunga/vas bunga.
D. Tempat Hidang yang Menarik

Supaya penyajian masakan terlihat menarik, maka diharapkan perlengkapan meja menyerupai molton, taplak meja, dan serbet.

» Molton

Molton yaitu kain wol yang dipakai sebagai bantalan meja sebelum taplak dibentangkan. Kegunaannya yaitu untuk melindungi meja dari panas, sebagai perdem bunyi, serta melindungi pergelangan biar tidak terkantuk pinggiran meja.

» Taplak Meja

Syarat :
  1. Permukaan licin.
  2. Bentuk menyesuaikan bentuk meja.
  3. Bersih dan utuh.
  4. Dapat menutup hingga kaki meja (prasmanan).
Penggunaan taplak meja :
  1. Digunakan pada pengaturan masakan untuk sarapan, yaitu taplak bermotif bunga kecil/garis yang berwarna muda.
  2. Digunakan pada pengaturan masakan untuk makan siang dan makan malam, yaitu taplak meja berwarna putih.
  3. Digunakan untuk mengatur meja prasmanan.
  4. Untuk menutup meja ketika program minum teh.
Ukuran-ukuran taplak meja :
  1. Formal table cloth : ± 16 hingga 24 inchi (40 - 60 cm) melebihi tepi meja.
  2. Informal table cloth :  ± 10 hingga 14 inchi (22,5 - 35 cm) melebihi tepi meja.
  3. Place mat atau table mat panjang.