Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Basic Pembinaan Airplane/Pesawat Didik Jet-Mb-339



Kemayoran, Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018

Kembali pada artikel wacana militer, sesudah artikel-artikel sebelumnya, yang kita ulas ialah dari jenis tank, pistol mitraliur, dan helikopter, kali ini yang akan kita yang akan kita ulas kali ini ialah pesawat didik jet buatan dari Italia. Italia memang menjadi salah satu negara yang bisa menghasilkan banyak sekali pesawat maupun helikopter yang hebat. Jika sebelumnya kita mengulas wacana helikopter A-129 Mangusta, maka kali ini kita akan membahas pesawat didik jet yang juga "made in" dari Italia. 


Pesawat didik MB-339 dibentuk oleh pabrikan AERMACCHI – Italia, berdasarkan hasil penelitian yang dimulai tahun 1972 untuk memenuhi kebutuhan pihak Angkatan Udara Italia. Pesawat ini dibentuk untuk dipakai sebagai pesawat didik dasar (Basic Training airplane) dan pesawat didik lanjut dengan mesin jet. Program pembuatan MB-339 dimaksudkan untuk menggantikan posisi pesawat didik lanjut dari jenis G-91.


Pesawat MB-339 yang pertama diserahkan kepada pihak Angkatan Udara Italia pada tahun 1980, dan pada tahun 1982 dipergunakan oleh tim aerobatik negara Italia. Tercatat, beberapa negara lain juga memakai pesawat MB-339 sebagai pesawat didik angkatan udaranya, antara lain: Malaysia, Argentina, Peru, Nigeria, dan Dubai.


MB-39 memakai dapur pacu mesin Rolls Royce Viper 680-43 dengan kemampuan yang handal dan sangat ideal untuk penerapan pada pesawat latih. Pemilihan mesin Viper 680-43 ini didasarkan pada kharakteristik pesawat didik yang dipergunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (United Stated Air Force). Sistem dan konfigurasi kokpit dirancang berdasarkan standard USAF (United Stated Air Force). 


Kabin pilot dirancang untuk sanggup mengakomodir pilot dengan ukuran tubuh kategori 1 (tinggi tubuh sekitar 161,3 cm) hingga dengan kategori 99 (tinggi tubuh sekitar 190,2 cm). Pada panel kokpit juga dilengkapi dengan sarana komunikasi dan identifikasi sasaran, serta sarana navigasi yang terbilang modern.


Kelebihan lain dari pesawat didik ini adalah, pesawat ini tergolong lincah, dengan profil pesawat yang kecil namun bisa membawa sistem persenjataan yang terbilang lengkap. Belum lagi landas pacu yang diharapkan juga tidak terlalu panjang, menimbulkan pesawat didik ini sangat adaptif terhadap banyak landasan udara kecil.


Sistem Persenjataan

Pesawat didik ini juga sanggup dilengkapi dengan banyak sekali jenis persenjataan standard, antara lain: kanon kaliber 30mm, senapan mesin kaliber 12.7mm dengan sistem pemasangan pada pod, banyak sekali jenis bom, pod untuk peluncur roket, serta peluru kendali. Melihat sistem persenjataan yang sanggup diusung oleh pesawat didik ini, kemungkinan besar pesawat ini sanggup juga difungsikan sebagai pesawat serang darat atau pesawat tempur ringan-terbatas.


Karakteristik umum

Kru: Dua 
Panjang: 10,97 m 
Bentang sayap : 11,22 m 
Tinggi: 3,90 m 
Area sayap: 19.30 m² 
Berat kosong : 3.158 kg 
Total beban yang dipasang pada sayap : 1.815 kg
Max. berat lepas landas (MTOW) : 4.472 kg
Total kapasitas materi bakar : 1.388 kg
Powerplant : 1 × Rolls-Royce Viper 680-43


Performa

Jarak landas pacu yang diharapkan untuk tinggal landas : 
430 m (latihan terbang-muatan kosong)  
640 m (latihan menembak-muatan penuh)


Kemampuan terbang menanjak dengan 50% materi bakar:
8.500 ft/menit (latihan terbang-muatan kosong) 
6.300 ft/menit (latihan menembak-muatan penuh)

Jarak landasan pacu untuk mendarat :
425 m (latihan terbang-muatan kosong) 
520 m (latihan menembak-muatan penuh)

Sumber : MAJALAH TEKNOLOGI STRATEGI MILITER NO. 41
Naskah Asli oleh ; MAH