Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pesawat Pembom Tukik Aichi D3a Val/Dive Bomber



Kemayoran, Jakarta, Selasa, 18 Juli 2018

Pesawat ini menjadi salah satu pesawat pembom yang sangat populer pada masa Perang Dunia ke II. Dalam beberapa referensi, dituliskan bahwa ahli-ahli Jerman turut andil dalam pengembangan pesawat pembom tukik ini. Tak heran, jikalau pembom tukik Aichi D3A Val ini mempunyai kharakteristik yang ibarat dengan pesawat pembom tukik legendaris dari Jerman, yaitu Junkers Ju-87 Stuka


Dalam beberapa catatan resmi Sekutu, diceritakan bahwa pesawat pembom ini mempunyai kemampuan pemboman dengan ketepatan yang tinggi. Di awal-awal perang pasifik, aneka macam kapal sekutu, baik itu kapal perang maupun transport, yang menjadi korban dari keganasan pembom ini. 


Pembom tukik, sayap tunggal dan rendah, dan mempunyai kru sebanyak dua orang ini, diberi instruksi identifikasi “Val” oleh sekutu, dan “Val” ini menjadi kesohor alasannya ikut serta pada tanggal 7 Desember 1941, ketika Japanese Naval Task Force dibawah komando Laksamana Isoroku Yamamoto meluncurkan 183 pesawat termasuk didalamnya 51 Aichi D3A-2 dari enam kapal induk untuk menyerang formasi kapal perang Amerika Serikat yang sedang berlabuh dan instalasi US Navy di Pearl Harbor, Oahu, Kepulauan Hawaii. Salah satu kapal yang menjadi korban keganasan dari Aichi D3A-2 ini ialah kapal USS Pennsylvania.


Aichi D3A terbang perdana pada Januari 1938, antara Desember 1939 hingga Agustus 1945, Aichi memproduksi 1.495 unit dalam dua varian utama. D2A-1 mulai dioperasikan Imperial Japanese Navy pada tahun 1940 diikuti lalu oleh D3A-2 yang mempunyai mesin yang lebih kuat, Kinsei 1.300 hp, dan juga peningkatan pada kapasitas tangki materi bakar internalnya, sehingga performanya dalam kemampuan angkut bom,  kecepatan dan jarak jelajah juga meningkat.


D3A-2 ialah versi produksi utama, diproduksi sebanyak 1.016 unit dari keseluruhan produksi. Namun, hanya dalam tempo yang singkat, pesawat hebat ini segera menjadi ketinggalan jaman. Di selesai tahun 1942, pesawat ini tak lagi menjadi pesawat yang ditakuti, dan kiprahnya bergeser menjadi pesawat asuh maupun pesawat pendukung saja. 


Masalah klasik dalam pesawat buatan Jepang, juga menjangkiti D3A ini, mulai dari proteksinya yang lemah, kecepatannya yang tergolong lambat, dan yang lebih parah, tanggapan dari proteksinya yang lemah, menimbulkan pesawat ini gampang jatuh ketika terkena beberapa tembakan, yang selain menghancurkan pesawatnya, juga membunuh pilotnya (Pesawat bisa diganti dengan cepat, tetapi pilotnya? Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab kekalahan Jepang dalam Perang Dunia ke II, kekurangan pilot piawai dan berpengalaman).


Tetapi, ketika arah perang berbalik menghantam Jepang, dan pasukan Amerika Serikat semakin mendekati daratan Jepang, pesawat D3A yang masih tersisa segera diaktifkan, tetapi peruntukannya bukan lagi sebagai pesawat pembom tukik ibarat semula, melainkan sebagai pesawat misi bunuh diri, atau Kamikaze, dengan menabrakkan diri ke kapal-kapal perang US Navy ketika pertempuran di Leyte dan Okinawa.


Spesifikasi (D3A1)

Kharakteristik Umum

• Kru: Dua (pilot and gunner)
• Panjang: 10.2 m (33 ft 5 in)
• Rentang Sayap: 14.37 m (47 ft 2 in)
• Tinggi: 3.85 m (12 ft 8 in)
• Wing area: 34.9 m² (375.6 ft²)
• Berat Kosong: 2,408 kg (5,309 lb)
• Max. takeoff weight: 3,650 kg (8,047 lb)
• Mesin: 1 × Mitsubishi Kinsei 44, 798 kW (1,070 hp)

Performa

• Kecepatan Maksimum: 389 km/h (205 kn, 242 mph (389 km/h))
• Jarak Maksimum: 1,472 km (795 nmi, 915 mi (1,473 km))
• Ketinggian Maksimum: 9,300 m (30,500 ft)

Senjata

• 2 × fixed, forward-firing 7.7 mm (0.303 in) Type 97 machine guns
• 1 × flexible, rearward-firing 7.7 mm (0.303 in) Type 92 machine gun
• 1 × 250 kg (551 lb) or 2 × 60 kg (132 lb) bombs



Spesifikasi (D3A2)

Kharakteristik Umum

• Kru: Dua (pilot and gunner)
• Panjang: 10.2 m (33 ft 5.4 in)
• Rentang Sayap: 14.37 m (47 ft 2 in)
• Tinggi: 3.8 m (12 ft 7.5 in)
• Wing area: 34.9 m² (375.6 ft²)
• bobot Kosong: 2,570 kg (5,666 lb)
• Max. takeoff weight: 4,122 kg (9,100 lb)
• Mesin: 1 × Mitsubishi Kinsei 54, 969 kW (1,300 hp)

Performa

• Kecepatan Maksimum: 430 km/h (232 kn, 267 mph (430 km/h))
• Jarak Maksimum: 1,352 km (730 nmi, 840 mi (1,350 km))
• Ketinggian Maksimum: 10,500 m (34,450 ft)
• Laju Menanjak: 8.62 m/s (1,869.685 ft/min)

Persenjataan

• 2 × fixed, forward 7.7 mm (0.303 in) Type 97 machine guns
• 1 × flexible, rearward-firing 7.7 mm (0.303 in) Type 92 machine gun
• 1 × 250 kg (551 lb) or 2 × 60 kg (132 lb) bombs

Sumber :

1. PEMBOM, Ensiklopedi Dunia
Francis Crosby (Imperial War Museum Duxford)

2. PerangPasifik, P.K. Ojong
Penerbit Buku Kompas, Jakarta, Juni, 2001

3. Wikipedia