Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Submachine Gun /Pistol Mitraliur Type 85/86



Ciledug, Tangerang, Banten Selasa, 17 Juli 2018

Kali ini, kita akan mengulas wacana satu pistol mitraliur/submachine gun lansiran dari negari panda atau Republik Rakyat Cina. Walaupun RRC dari segi teknologi rancang bangkit persenjataan boleh dikatakan maju, tetapi dalam hal teknologi pistol mitraliur, RRC sama sekali tak mengesankan. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh taktik dasar dari petinggi militer RRC, yang lebih mengedepankan senapan serbu sebagai senjata organik, ketimbang pistol mitraliur. Padahal, dari beberapa kasus dan sejarah, telah terbukti bahwa tak semua palagan atau pertempuran sanggup diakomodir dengan baik oleh senapan serbu. 


Senapan serbu memang mempunyai banyak kelebihan, menyerupai jarak efektif, tingkat mematikan dari proyektil dan akurasi tembakan. Namun ada segmen-segmen tertentu yang tak sanggup dikuasai oleh senapan serbu. Dan hal ini rupanya luput dari perhatian atau dikesamping oleh para penentu kebijakan/strategi di RRC.

Biarpun dari sisi teknologi senapan serbu RRC telah bisa menghasilkan QBZ-95/97 yang modern, untuk urusan pistol mitraliur/submachine gun negara tirai bambu ini relatif tertinggal. Bayangkan saja, Type 85 yang menjadi pistol mitraliur/submachine gun standar mereka masih memakai desain rancang bangkit yang sanggup diklasifikasikan sebagai pistol mitraliur out of date alias sangat lawas. Hal ini tidak mengherankan, lantaran Type 85 dibangun menurut cetak biru PPS-43, pistol mitraliur/submachine gun Soviet kurun Perang Dunia Ke II. 


Dengan receiver berbentuk semi kotak dan sangat garang (terbuat dari baja pres/cetak), kita bisa melihat bolt dan pegas recoil yang terekspose lewat lubang di sisi kanan dari body pistol mitraliur ini.

Tentu dalam kondisi medan yang kotor, berdebu dan penuh lumpur, performa dari pistol mitraliur ini sangat disangsikan. Meski di sisi lain dengan desain terbuka semacam ini, penembak bisa mengembalikan sendiri bolt ke depan seandainya senjata ini macet. 


Untuk operasi klandestin tersedia Type 84 dengan peredam bunyi integral dan dilengkapi dengan peluru T64 yang masuk kategori subsonik untuk mengurangi profil suara. 
Sampai tahun 2007, Type 85 masih dipakai secara meluas oleh unit antiteroris Kepolisian RRC.


Asal : Republik Rakyat Cina (RRC)


Tahun : 1980
Kaliber : 7.62x25mm T51
Sistem operasi : Delayed Blowback

Panjang keseluruhan : 
628mm (popor terentang) / 444mm (popor terlipat)
Panjang Laras : 210mm
Bobot kosong : 1,90 kg
Vo meninggalkan laras : 275 m/s  
Jarak tembak efektif : 150 m
Rate of fire : 700 ppm
Kapasitas magasen : 30 peluru

Sumber : COMMANDO-War Machine series, SUB MACHINE GUN, KECIL RINGKAS DAN MEMATIKAN