Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perdagangan Internasional - Bahan Lengkap

Kita telah memperlajari bahwa kebutuhan insan tidak sanggup dihitung. Dalam memenuhi kebutuhannya, insan niscaya memerlukan kiprah dari orang lain. Biasanya insan melaksanakan pemenuhan kebutuhan ekonominya dengan saling bertukar barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa diproduksi sendiri. Sama saja halnya dengan pemenuhan kebutuhan suatu negara, lantaran setiap negara niscaya mempunyai keunggulan dan kelemahan yang sanggup saling menutup dan ditutupi dalam hal pemenuhan kebutuhan mereka masing-masing.

Proses pertukaran inilah yang disebut dengan perdagangan internasional. Perdagangan internasional muncul lantaran suatu negara mustahil sanggup menghasilkan semua kebutuhan barang dan jasa yang diperlukan. Oleh lantaran itu sangat penting suatu negara dalam melaksanakan hubungan perdagangan internasional dengan negara lain, terutama bagi negara ndeso yang sangat membutuhkan pemenuhan kebutuhan yang optimal. Namun ada kalanya juga terdapat negara yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, ia disebut dengan negara AUTARKI.
Penyebab Terjadinya Perdagangan Internasional

1. Perbedaan hasil produksi

Setiap negara mempunyai kekayaan alam, modal, teknologi, dan kebudayaan yang berbeda, jadi tiap-tiap negara tersebut akan mempunyai hasil produksi sendiri yang berbeda pula. Ada negara yang sanggup memproduksi barang dan jasa yang melimpah, dan ada juga yang kekurangan hasil produksi barang dan jasa dikarenakan sedikitnya materi mentah dan kemudahan penunjang produksi. Contohnya Indonesia banyak menghasilkan produksi bidang pertanian, Korea dan Jepang banyak menghasilkan barang-barang elektronik.

2. Perbedaan harga barang

Perbedaan harga barang di setiap negara mendorong adanya perdagangan internasional. Misalnya, harga komputer di Korea Selatan dan Jepang lebih murah daripada harga di Indonesia. Hal ini menjadi faktor meningkatnya peminatan orang Indonesia membeli produk tersebut untuk dijual di Indonesia dengan harga yang sudah diperkirakan. Kaprikornus perbedaan harga inilah yang memicu untuk menghasilkan laba yang sebagaimana mestinya.

3. Ada impian meningkatkan produktivitas

Secara ekonomi, ada baiknya suatu negara sanggup memproduksi beberapa macam barang saja dan dilanjutkan dengan melaksanakan perdagangan internasional. Dengan spesialisasi ini, produkstivitas tiap negara akan menjadi lebih tinggi.

Manfaat Perdagangan Internasional

1. Menciptakan efisiensi dan spesialisasi

Dengan perdagangan internaional, negara tidak perlu memproduksi semua kebutuhannya, tetapi cukup memproduksi apa yang sanggup untuk diproduksi dengan kriteria yang paling efektif dibandingkan dengan negara lain.

2. Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk

Contoh : Penduduk Indonesia sanggup menikamti mobil, motor, dan barang elektronik buatan Jerman, Amerika, Korea, dan Jepang. Sebaliknya, negara-negara tersebut menikmati kursi-kursi rotan dan buah-buah tropis dari negara Indonesia yang sangat melimpah.

3. Mendorong semangat bersaing dan berprestasi

Persaingan dagang dalam hubungan antar negara mendorong pelakunya semoga lebih meningkatkan produktivitas yang efektif dan efisien sehingga lebih unggul dari negara lain.

4. Sumber devisa negara

Selain untuk memenuhi kebutuhan negara, perdagangan antar negara lewat ekspor dan impor akan menghasilkan laba berupa devisa yang sangat bermanfaat untuk kepentingan dan kesejahteraan suatu negara.

5. Kerjasama dan sarana persahabatan

Selain dalam bidang ekonomi, perdagangan antar negara akan meningkatkan hubungan baik suatu negara dengan negara lain dalam banyak sekali bidang, menyerupai sosial budaya, politik, kenegaraan, dan lain-lain.

Faktor-Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

1. Faktor keamanan suatu negara

Semakin tinggi tingkat ketidakamanan suatu negara, maka akan semakin menipis tingkat perdagangan dengan negara lain. Hal ini disebabkan lantaran para pelaku perdagangan tersebut akan lebih menentukan tinggal di negara lain yang jauh lebih kondusif dan dinilai strategis untuk menerima laba yang diinginkan.

2. Kebijakan pemerintah megenai ekonomi internasional

Kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibentuk pemerintah intinya yakni untuk mengatur dan membatasi setiap acara ekonomi negaranya, terlebih dalam hal ekonomi internasional. Pemerintah di tiap-tiap negara mempunyai kebijakan masing-masing sesuai kebutuhan, namun umumnya kebijakan ekonomi tersebut meliputi pembatasan jumlah impor, pungutan biaya ekspor/impor yang tinggi, dan perjanjian yang berbelit-belit.

3. Ketidakstabilan kurs mata uang asing

Nilai kurs mata uang abnormal yang tidak stabil menciptakan para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan itu bedampak pula terhadap harga penawaran maupun seruan dalam perdagangan. Hal inilah yang menciptakan para pedagang enggan melaksanakan kegiatan ekspor dan impor.

Perbedaan Perdagangan Nasional dan Perdagangan Internasional

a. Jangkauan wilayah
  1. Perdagangan Nasional : meliputi antar wilayah/daerah.
  2. Perdagangan Internasional : meliputi wilayah antar negara.
b. Metode pembayaran :
  1. Perdagangan Nasional : menggunakan uang negarannya.
  2. Perdagangan Internasional : menggunakan banyak sekali macam uang (valuta asing).
c. Sistem distribusi
  1. Perdagangan Nasional : sistem distribusi langsung.
  2. Perdagangan Internasional : sistem distribusi tidak langsung.
d. Peraturan yang berlaku
  1. Perdagangan Nasional : mempunyai peraturan yang sama.
  2. Perdagangan Internasional : lebih rumit dengan memperhatikan semua anggotanya.
e. Tingkat persaingan
  1. Perdagangan Nasional : ketat.
  2. Perdagangan Internasional : sangat ketat dan luas.
f. Satuan ukuran berat, panjang, dan isi
  1. Perdagangan Nasional : menggunakan ukuran yang biasa digunakan.
  2. Perdagangan Internasional : menggunakan mekanisme ukuran sesuai Satuan Internasioanal (SI).
g. Biaya transportasi
  1. Perdagangan Nasional : lebih murah.
  2. Perdagangan Internasional : lebih mahal.
h. Pengiriman dan kespakatan
  1. Perdagangan Nasional : gampang untuk bertemu dan bertatap langsung.
  2. Perdagangan Internasional : sangat sulit bertemu dan bertatap langsung.
Komoditas Ekspor dan Impor Indonesia

a. Ekspor
  1. Minyak bumi mentah
  2. Timah putih
  3. LNG
  4. Bijih logam
  5. Karet
  6. Kopi
  7. Lada
  8. Teh
  9. Kopra
  10. Coklat
  11. Tembakau
  12. Kayu
  13. Batik
  14. Pupuk
  15. Abu logam
  16. Minyak binatang dan nabati
  17. Mesin-mesin dan pesawat mekanik
  18. Perhiasan dan permata
  19. Daging dan ikan
b. Impor
  1. Kapal
  2. Alat elektonika
  3. Bahan kimia
  4. Wol
  5. Kendaraan bermotor
  6. Besi baja lempengan
  7. Pipa besi dan baja
  8. Tepung terigu
  9. Mentega
  10. Keju
  11. Makanan dan minuman kaleng
  12. Gandum
Alat Pembayaran Perdagangan Internasional (Devisa)

a. Pengertian devisa

Devisa yakni semua alat yang sanggup dipakai untuk pembayaran internasional.

b. Sumber-sumber devisa
  1. Ekspor barang
  2. Ekspor jasa (jasa telkom, pelabuhan, tenaga kerja dan tenaga ahli).
  3. Kiriman uang abnormal dari orang Indonesia yang bekerja di luar negeri.
  4. Hadiah yang diperoleh dari luar negeri.
  5. Jasa turis abnormal yang menggunakan uang abnormal yang dipakai untuk berbelanja di dalam negeri.
  6. Grant (bantuan luar negeri yang merupakan hibah tanpa ada pengembalian).
  7. Pinjaman (hutang/kredit) luar negeri.
c. Jenis devisa
  1. Devisa umum (sumber-sumber devisa dari ekspor barang hingga pinjaman).
  2. Devisa khusus (devisa kredit), yaitu diperoleh dari hutang luar negeri.
d. Penggunaan devisa
  1. Membayar impor barang.
  2. Membayar impor jasa.
  3. Membiayai duta dan konsul Indonesia yang ditugaskan di luar negeri.
  4. Membiayai perjalanan dinas para pejabat ke luar negeri.
  5. Membayar beasiswa bagi pelajar yang melanjutkan study di luar negeri.
  6. Membiayai kontingen olahraga dan misi kesenian ke luar negeri.
  7. Membayar angsuran dan bunga pinjaman luar negeri.
e. Wujud devisa
  1. Valuta asing
  2. Wesel asing
  3. Tagihan luar negeri
  4. Emas batangan murni (24 karat)
f. Pengawasan devisa

Lembaga yang bertugas dalam mengawasi aktifitas devisa yakni BLLD (Biro Lalu Lintas Devisa), yaitu bertugas :
  1. Melakukan usaha-usaha yang bersangkutan dengan pemasukan devisa yang sebesar-besarnya.
  2. Mengawasi keluar masuknya devisa di Indonesia.
  3. Melakukan tindakan terhadap setiap pelanggaran penyelewengan devisa negara.
Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia

a. Dampak positif
  1. Terjadinya alih teknologi.
  2. Muncul spesialisasi.
  3. Mendorong pengusaha untuk meningkatkan jumlah dan mutu hasil produksinya.
  4. Mempercepat pertumbuhan ekonomi.
  5. Dapat memperluas lapangan pekerjaan.
  6. Semakin majunya forum keuangan Bank.
b. Dampak negatif
  1. Sempitnya pasar hasil produksi
  2. Hancurnya industri dalam negeri.
  3. Meningkatnya pengangguran.
  4. Terhambatnya pergerakan sumber daya.