Submachine Gun / Pistol Mitraliur Mechem/Milkor Bxp
Kemayoran, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018
Negara Afrika Selatan boleh dikatakan mempunyai nasib sama dengan Rhodesia. Afrika Selatan yang juga menganut rezim Apartheid juga sama-sama mengalami embargo dari negara-negara barat. Padahal mereka juga menghadapi bahaya bahkan konflik dengan negara tetangganya. Untungnya Afrika Selatan sedikit lebih maju dalam hal teknologi.
Mereka juga sanggup menjalin kontak belakang layar dengan Israel dan Amerika Serikat, yang dengan bahagia hati membantu mendesain pistol mitraliur/submachine gun BXP.
Dibangun dengan memadukan antara desain Uzi dan Ingram MAC-10, pistol mitraliur BXP (dipasarkan juga dengan nama “Panther”) boleh dibilang menjadi senjata yang rapi atau efesien dari segi layout maupun mekanisme. Receiver menganut bentuk kotak mulus menyerupai pada pistol mitraliur MAC-10, namun lebih kecil sebab peluru yang dipakai yaitu kaliber 9x19mm.
Sistem prosedur internal pistol mitraliur ini menganut konfigurasi model Uzi, lengkap dengan bolt cover yang melindungi penggalan dalam dari bubuk dikala pistol mitraliur ditembakan. BXP mempunyai tuas pengaman ambidextrous dan selektor mode penembakan terpisah yang disatukan ke picu. Versi untuk penggunaan militer sanggup diaktifkan dalam mode single-shot dengan menekan sebagian pelatuk, atau dalam mode full-otomatis dengan menekan pemicu sepenuhnya.
Perbedaan paling mencolok terlihat dari cantelan sling yang dicetak menyatu dengan sirip pelindung pejera (pisir/bidikan). Khusus pada penggalan laras, disediakan banyak pilihan untuk muzzle brake. Ada yang berlubang-lubang pendek, hingga versi panjang untuk melontarkan gas air mata bagi aplikasi kepolisian, atau malah peredam bunyi untuk operasi tempur senyap. Kalau pilihan pilihan tersebut masih dirasa kurang, pabrikan Mechem siap mengatakan pelontar granat yang sanggup ditempelkan pada laras BXP.
Ketika design atau cetak biru BXP pindah ke pabrikan Milkor, beberapa perubahan minor dilakukan pada pistol mitraliur BXP ini dengan mengganti popor yang tadinya menganut model ayun menjadi popor sorong atau popor tarik.
Asal : Afrika Selatan
Tahun : 1980-an
Kaliber : 9x19mm
Sistem operasi : Blowback
Panjang keseluruhan :
607mm (popor terentang) / 308mm (popor terlipat)
Panjang Laras : 284mm
Bobot kosong : 2,7 kg
Vo meninggalkan laras : - m/s
Jarak tembak efektif : 150 m
Rate of fire : 800 ppm
Kapasitas magaesen : 22/32 peluru
Sumber :
1. COMMANDO-War Machine series, SUB MACHINE GUN, KECIL RINGKAS DAN MEMATIKAN
2. Wikipedia Bahas Indonesia