Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Medium Bomber Airplane/Pesawat Pembom Medium (Menengah) Dornier Do17



Ciledug, Tangerang, Banten, Rabu, 31 Juli 2018

Pesawat pembom ini menjadi salah satu pesawat pembom andalan Nazi Jerman dikala Perang Dunia ke II. Walaupun terkesan sederhana, pesawat ini merupakan lompatan design sekaligus teknologi yang cukup signifikan pada masanya. Belum lagi, pesawat pembom ini dibentuk pada masa dimana Jerman sedang mengalami pembatasan dalam hal persenjataan, jawaban perjanjian Versailles. 


Walaupun dibangun secara "rahasia", dan dengan segala keterbatasan, terbukti, menyerupai halnya pesawat pembom Ju-87, Fw-200, dll, pesawat ini menjadi salah satu andalan dari Angkatan Udara Jerman dalam menggulung kedigdayaan negara-negara Eropa yang semula menekan Jerman, sekaligus membalik peta kekuatan di Eropa dikala itu.


Pada tahun 1932, German Ordnance Department menawarkan ajuan kepada industry pesawat terbang Jerman untuk merancang dan menciptakan pesawat pembom medium bermesin dua dengan roda yang bisa dilipat (saat itu, kebanyakan pesawat mempunyai roda pendarat yang tak sanggup dilipat). Dornier memenuhi ajuan tersebut dengan proyek Do17 yang segera dirahasiakan aspek/kemampuan militernya dengan memberi klarifikasi bahwa yang dibentuk ialah pesawat pos udara cepat untuk ditempatkan pada Deutsche Lufthansa dan pesawat angkut untuk German State Railways.


Pada tanggal 17 Mei 1933, dua purwarupa diberikan ijin untuk pembuatannya, versi satu untuk pesawat penumpang berkecepatan tinggi dan versi kedua ialah pesawat angkut khusus (samaran untuk menyembunyikan identitas sebagai varian pembom).
Purwarupa Do17 versi “angkut khusus” alias pembom terbang perdana pada bulan November 1934 dan performanya yang superior segera mengakibatkan kecemasan negara-negara tetangganya.


Saat International Air Show di Dubendorf, Swiss pada tahun 1937, Do17 MV1 terbukti sangat unggul bahkan mengalahkan pesawat tempur garis depan negara lainnya menyerupai Perancis dan Chekoslovakia, kemampuan dalam hal kecepatan, manuver, dan laju menanjaknya yang menakjubkan tidak bisa ditandingi oleh pesawat tempur negara-negara lain dikala itu.


Versi pembom/militer pertama Do17E, pembom berkecepatan tinggi dan Do17F pengintai jarak jauh dioperasikan Luftwaffe dan terlibat dikala perang sipil Spanyol. Kedua versi ini bermesin sama 12 silinder V-type BMW VI tetapi Do17F mempunyai tangki materi bakar suplemen dan dua kamera terpasang pada ruang bomnya.


Pengembangan Do17E dan Do17F menghasilkan pembom medium Dornier Do17M dan pengintai Do17P bermesin radial Bramo 323. Versi paling penting ialah Do17Z, kokpit dan hidung berkaca seluruhnyadan mempunyai “beetle eye” serta mempunyai dapur pacu mesin Bramo 323 A-1 yang lebih bertenaga.


Pesawat ini menerima julukan “Flying Pencil”, 500 unit Dornier Do17Z diproduksi. Walaupun performanya bisa mengungguli dominan pesawat tempur dikala dioperasikannya pesawat ini oleh Luftwaffe pada tahun 1938, pembom ini segera menjadi ketinggalan jaman dan banyak yang ditembak jatuh dikala kampanye Battle of Britain. 


Walaupun demikian, pada awal perang, ketika Jerman menyerbu Polandia, Norwegia, Low Countries, dan Perancis, pembom Dornier Do17 menjadi senjata salah satu utama di arsenal Jerman.


Karakteristik umum
Terbang Perdana: 22 November 1934
Kru: 4 orang
Panjang: 15,80 m 
Lebar sayap : 18,00 m 
Tinggi: 4,60 m 
Area sayap: 55 m² 
Aspek rasio :


Berat kosong : 5.210 kg 
Loaded Berat: 1.000 kg 
Max. berat lepas landas : 8.590 kg 
Powerplant :2 × BMW Bramo 1000hp 322P Fafnir 9-cylinder radial engine


Performa
Kecepatan maksimum : 410 km/jam
Jarak tempuh Maksimum : 1.500 km 
Ketinggian Maksimum : 8.200 m 
Waktu menanjak s/d 457 m per menit
Persenjataan


Senjata:
2 x 7.92mm machine gun 
Bom hingga dengan 1.000 kg


Sumber :
PEMBOM, Ensiklopedi Dunia
Francis Crosby (Imperial War Museum Duxford)