Medium Tank / Tank Tempur Medium T-54/T-55
Ciledug, Tangerang, Banten, Selasa, 31 Juli 2018
Tank T54/T-55 merupakan tank yang menjadi tanggapan atas taktik perang Uni Soviet kala itu. Para pengatur taktik Uni soviet ketika itu masih menganut prinsip dasar, bahwa di masa depan, perang akan dikendalikan oleh tank, dan kualitas yang terbaik dari suatu tank ialah kuantitasnya. Prinsip dasar ini mulai muncul ketika Perang Dunia ke II (seperti pada T-34, JS-1, JS-2, JS-3, dll), dan taktik ini terus diterapkan hingga dengan keruntuhan Uni Soviet.
Design tank T54/T-55 juga menggambarkan filosofi dari taktik ini. Designnya kasar, tetapi sangat efektif sekaligus fungsional, gampang dan murah dalam hal produksi dan juga operasional.
T-54/T-55 Medium Tank menjadi salah satu AFV yang paling banyak diproduksi, angkanya mencapai 60.000 unit. Tank ini menjadi MBT utama pasca Perang Dunia ke II, baik untuk pasukan tank Uni Soviet, negara negara satelitnya, dan negara sahabat di seluruh dunia, dioperasikan setidaknya hingga dengan dua dekade, juga diproduksi dengan system lisensi di Cekoslovakia, Polandia, dan Tiongkok (RRC), serta Uni Soviet gres menghentikan produksinya pada awal tahun 1990-an.
T-54 mempunyai profil bersiluet kecil, turret dengan bentuk “kepala jamur” yang khas Uni Soviet, berbobot sekitar 35 ton, dan diperkuat dengan dapur pacu mesin diesel V54 V12 yang bisa menghela tank ini hingga dengan kecepatan tertinggi 48 km/jam dan jarak tempuh maksimum 400 km. senjata utamanya ialah rifled gun D10 100mm, ditambah dengan satu senapan mesin koaksial 7.62mm. versi awal juga dipasang satu senapan mesin 7.62 mm di bab depan tubuh tank, dioperasikan oleh pengemudi.
Ditingkatkan dengan aneka macam peralatan segera sehabis mulai operasional, mulai dari pemasangan alat penglihatan malam, satu senapan mesin untuk anti pesawat atau penangkis serangan udara ringan, kemudian ditambahkan lagi dengan system pengendali penembakan, navigasi, komunikasi, dan keamanan, termasuk paket add on armour. Ada banyak varian dari AFV ini dan dibentuk menurut kebutuhan masing-masing negara.
Dengan kehadiran T-55 pada tahun 1950-an, kekurangan utama pada T-54 yaitu pada system otomotifnya, sanggup diselesaikan dengan pemasangan mesin dengan performa yang lebih baik, mesin diesel berpendingin air V255 V12, sekaligus meningkatkan tenaga, meningkatkan kecepatan (50 km/jam), dan jarak tempuh (500 km), pada tank ini dipasang pula turret baru, masih berbentuk “kepala jamur”, tanpa kupola juru meriam atau kubah ventilator di atas atap turret, dan dipasang dua pintu atas berbentuk “D”. dipasang pula lampu sorot inframerah untuk penembak yang terletak di atas meriam utama, tetapi, alat ini sudah dipasang pada MBT T-54 jadi bukan fitur milik T-55 semata-mata.
Model lainnya dibentuk secara rutin dengan aneka macam peningkatan dan varian termasuk peningkatan pada mesin, perlindungan NBC (Nuclear, biological, and chemichal), paket add-on armour khususnya memasang ERA (Explosive Reactive Armour), system gun stabilization dan pengendali tembakan terbaru.
Konversi Sipil
Walaupun produksi sudah berakhir lama, tetapi T54/T-55 masih banyak dioperasikan di aneka macam negara di dunia, setidaknya ada 65 negara, jadi tank ini menjadi salah satu tank tersukses yang pernah dibuat. Yang menarik RFAS (Russian Federation and Association States) mengatakan varian dari T-54/T-55 MBT untuk aplikasi sipil, dikhususkan untuk pemadam kebakaran.
Mulai bertugas : 1948
Kru : 4 Orang
Bobot : 36.000 kg/36 ton
Dimensi :
Panjang : 6,45 m
Tinggi : (over turret hutch) 2,4 m
Lebar : 3,27 m
Persenjataan :
Senjata utama : 100mm Rifle gun
Senjata sekunder :
2 x 7.62 mm /0.30in machine gun
1 x 12.7 mm/0.50in machine gun
Armor : maksimum 203mm
Mesin :
V54 12 cylinder diesel, developing 387.8 kW/520hp
Performa :
Kecepatan maksimum 48 km/jam (29.8 mph),
Jarak maksimum : 400 km (248.5 miles)
Sumber : ENSIKLOPEDIA DUNIA “TANK” – GEORGE FORTY
Edisi terbitan Lorenz Book, dicetak oleh Anness Publihing Ltd.
www.lorenzbook.com
www.annesspublishing.com