Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Schnellbomber (Fast Bomber) /Pesawat Pembom Cepat Junkers Ju-88



Ciledug, Tangerang, Banten, Kamis, 9 Agustus 2018

Disebut-sebut sebagai pembom paling penting milik Jerman ketika Perang Dunia ke II, Ju-88 bertugas di garis depan semenjak awal hingga berakhirnya perang. Ju-88 sering dijuluki “German Mosquito”, alasannya ialah sama ibarat de Havilland Mosquito, pesawat ini sangat handal dan serbaguna, dikembangkan dari versi pesawat pembom, menjadi pembom tukik, pembom torpedo, close support, intai, pesawat tempur berat, dan pesawat tempur malam.


Pada bulan Januari 1936, ReichsLuftMinisterium (RLM, Kementrian Udara Jerman) mengeluarkan spesifikasi pesawat pembom,cepat yang bisa membawa bom hingga dengan 500 kg. Junker Flugzeug und Motorenweke menyerahkan proyek Junkers Ju 88 yang desainnya dibantu oleh Insinyur asal Amerika Serikat yang andal dalam konstruksi Stressed Skin. 


Konstruksi purwarupanya dimulai pada bulan Mei 1936 dan penerbangan perdana Ju 88-V1 dilakukan pada 21 Desember 1936. Ada lima purwarupa dibuat, dan salah satunya, Ju 88-V5 meraih beberapa rekor kecepatan. Pada tahun 1937, spesifikasinya dirubah supaya bisa mempunyai kemampuan sebagai pembom tukik termasuk menambah muatan bom dan peningkatan pada jarak tempuh/radius tempur maksimum. 


Ju 88-V6 ialah purwarupa pertama yang dibangun khusus untuk memenuhi criteria spesifikasi gres tersebut. Dan terbang pertama kali pada tanggal 18 Juni 1938. Saat perang pecah pada September 1939, Ju88A-1 yang dioperasikan gres membukukan misi pertamanya beberapa bulan kemudian. Kehadiran Ju-88 meningkatkan kemampuan armada pembom Jerman, dan walaupun lebih berat daripada Dornier Do-17 dan Heinkel H111, bahkan dengan membawa bom yang sama beratnya, Ju-88 masih lebih cepat dari kedua pembom tersebut. Tidak ibarat pembom Jerman lainnya ibarat He111, Ju-88 tidak sempat turut serta dalam palagan perang sipil di Spanyol.


Kuat dan lincah, Ju-88 menjadi pembom andalan Luftwaffe ketika Battle of Britain 1940. Tetapi, walaupun kecepatannya tinggi, Ju-88 ini masih gampang ditembak jatuh oleh pesawat tempur Inggris yang lebih cepat. Walaupun Ju-88 mempunyai senjata defensive yang tidak mengecewakan banyak, seluruh senapan mesin kecuali yang mengarah ke depan dan dioperasikan oleh pilot, dioperasikan oleh flight engineer, harus berpindah-pindah dari satu posisi senapan mesin ke senapan mesin lain. 



Berdasarkan pengalaman tempur ini, didapat hasil bahwa konfigurasi ini ternyata sangat tidak efektif. Belajar dari pengalaman tersebut, Ju-88 kemudian diupgrade dengan penambahan kru suplemen dan senapan mesin tambahan, dan juga memasang ekstra lapisan baja pelindung.



Seri A merupakan versi pembom standar dan sekitar 20 Ju 88A dijual ke Finlandia pada tahun 1939, sedangkan versi produksi massalnya A-4 mulai dibentuk pada tahun 1940. Versi A-4 mempunyai sayap lebih panjang supaya sanggup membawa muatan bom lebih berat hingga 25-3 ton. Ju-88 bahkan sanggup dioperasikan dari lapangan terbang yang bergairah dan sederhana. 


Menjelang simpulan perang, 17 sub tipe berbeda dari Ju-88 telah didesain, salah satu yang teraneh ialah undangan RLM pada tahun 1944 untuk berbagi pesawat komposit, pesawat tempur dipasang di atas Ju-88. Disebut Mistrel, pilot yang ada di pesawat tempur akan melepaskan pembom yang dipasang peledak berdaya hancur besar. Pembom yang tidak ada awaknya itu akan jatuh mengenai sasaran sementara pesawat tempur sanggup terbang kembali ke pangkalannya. 


Senjata ini memakai pesawat pembom Ju-88 versi usang dan pesawat pemandunya ialah Messerchmitt Bf109 atau Focke Wulf Fw190. Total ada 85 unit Mistel yang dibuat, tetapi hanya beberapa misi yang berhasil dijalani.

Sejarah operasional


Kampanye Polandia

Hanya 12 Ju 88 yang terlibat agresi di Polandia. Unit Erprobungskommando 88 (Ekdo 88) bertanggung jawab untuk menguji desain pembom gres dan kru mereka di bawah kondisi yang tidak bersahabat. Mereka menentukan 12 pesawat dan kru mereka dan tergabung dalam  1./Kampfgeschwader 25. Karena operasi tempurnya kecil, maka tidak banyak hasil yang didapat.


Pertempuran Norwegia

Luftwaffe dengan unit  II./Kampfgeschwader 30 turut serta dalam Pertempuran Norwegia di bawah komando X. Fliegerkorps untuk Operasi Weserübung. Unit ini dilengkapi dengan Ju 88 dan kapal barang/logistik Sekutu sebagai sasaran utama unit ini. 


Pada 9 April 1940, Ju 88s dari KG 30 pembom tukik, dibarengi dengan pemboman elevasi tinggi Heinkel He 111s dari KG 26, dan membantu merusak kapal perang HMS Rodney dan menenggelamkan perusak HMS Gurkha. Namun, unit ini kehilangan empat Ju 88 dalam aksi, angka ini ialah kehilangan pesawat tertinggi dalam pertempuran sepanjang kampanyeNorwegia. 


Karakteristik Junkers Ju 88A-4
Terbang Perdana: 21Desember 1936 (purwarupa Ju-88)
Kru: Tiga
Panjang: 14,44 m 
Lebar sayap :20,00 m
Tinggi: 4,85 m 
Area sayap: 54.55 m² 
Aspek rasio :
Berat kosong : 9.860 kg 
Max. berat lepas landas : 14.000 kg 
Powerplant : 2 × Junkers Jumo 1340hp 211J-1 Piston Engine


Performa
Kecepatan maksimum : 433 km/jam
Jarak tempuh Maksimum : 2.730 km 
Ketinggian Maksimum : 8.200 m 
Waktu menanjak s/d 400m per menit


Persenjataan
1 x 7.9mm di posisi depan kokpit
1 x 13mm atau 2 x 7.9mm di bab hidung pesawat
2 x 7.9mm machine gun di belakang kokpit
1 x 13mm atau 2 x 7.9mm di bab bawah kokpit pesawat
Bom hingga dengan 3.600kg di bab dalam maupun luar pesawat


Specifications Ju 88 G-1
General characteristics
• Crew: 3
• Length: 15.50 m (without radar) (50.85 ft)
• Wingspan: 20.08 m (65.88 ft)
• Height: 5.07 m (16.63 ft)
• Wing area: 54.7 m2 (587 ft2)
• Empty weight: 9,081 kg[64] (20,020 lb)
• Loaded weight: 13,100 kg (28,880 lb)
• Max. takeoff weight: 14,690 kg[64] (32,385 lb) (overload)
• Powerplant: 2 × BMW 801G-2 double-row radials, 1,250 kW (1,700 PS, 1,677 hp) each
Performance
• Maximum speed: 550 km/h (342 mph) at 8,500 m (27,890 ft)
• Range: 2,500 km (1,553 mi)
• Service ceiling: 9,900 m (32,480 ft)
• Wing loading: 240 kg/m2 (49.2 lb/ft2)
• Power/mass: 0.18 kW/kg (0.12 hp/lb)
• Endurance: 4 hours

Armament
• Guns:
4 × 20 mm MG 151/20 cannons, firing forwards from an integral ventral gun pod.
1 or 2 × 13 mm (.51 in) MG 131 machine guns in the rear cockpit, firing rearwards.
1 or 2 × 20 mm MG 151/20s as Schräge Musik, firing forwards and upwards at an 30- to 45-degree angle, Optional.

Specifications Ju 88 P-3
General characteristics
• Crew: 3
• Length: 14.85 m 
• Wingspan: 20 m 
• Height: 4.85 m 
• Wing area: 54.56 m2 
• Empty weight: c. 11,080 kg 
• Max. takeoff weight: c. 12,670 kg 
• Powerplant: 2 × Jumo 211J-2 12-cylinder inverted-vee, 1,420 PS (1,044 kW) each

Performance
• Maximum speed: 360 km/h
• Range: 1,580 km 
• Service ceiling: c. 5500 m 

Armament
• Guns:
2 × 37 mm Bordkanone BK 3,7 cannon in a conformal gun pod under the front fuselage, firing forwards.
up to 6 x 7.92 mm machine guns.

Sumber :
PEMBOM, Ensiklopedi Dunia
Francis Crosby (Imperial War Museum Duxford)
Wikipedia Bahasa Indonesia