Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Kerjasama Ekonomi Internasional Dan Tugas Indonesia Di Dalamnya

Tidak ada satupun negara di dunia ini yang sanggup mencukupi seluruh kebutuhan rakyatnya dengan memproduksinya sendiri. Ada suatu negara yang unggul sumber dayanya, sementara ada negara yang unggul dalam teknologinya. Oleh lantaran itu setiap negara perlu mengadakan kolaborasi dengan negara lain, khususnya di bidang ekonomi.

Kerja sama sanggup terjadi pada satu daerah geografis atau lingkungan antar negara lingkup dunia yang disebut internasional. Bagi negara yang mengadakan kolaborasi akan mendapat manfaat dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan segala aspek kehidupan. Dengan mendalami kolaborasi ekonomi internasional, kita sanggup mengetahui bentuk dan peranan kolaborasi internasional bagi bangsa Indonesia. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa kolaborasi ekonomi internasional merupakan hubungan kolaborasi di bidang ekonomi yang dilakukan oleh beberapa negara dan saling menguntungkan.

A. Faktor penyebab terjadinya kolaborasi ekonomi internasional

Adanya perbedaan
Tiap negara mempunyai keistimewaan, bergantung pada kemampuan (potensi) yang dimilikinya. Kemampuan tersebut mencakup dua hal, yaitu :
  1. Sumber daya alam : iklim, keadaan tanah, pertambangan, tumbuhan dan fauna.
  2. Sumber daya insan : ketrampilan, ketekunan, keahlian, kompeten, dan tekad.
Adanya persamaan
  1. Kondisi geografis
  2. Persamaan ideologi
  3. Persamaan agama dan kepercayaan
  4. Persamaan latar budaya, dsb
Adanya faktor lain
  1. Arus globalisai yang menuntun ke arah perubahan.
  2. Minimnya investasi dalam negeri.
  3. Ingin terbebas dari kemiskinan.
  4. Ingin bersaing di bidang ekonomi secara kompeten.
B. Tujuan kolaborasi ekonomi internasional
  1. Saling bertukar dan melengkapi kebutuhan dari negara masing-masing.
  2. Meningkatkan taraf hidup insan di dunia.
  3. Menjalin dan mempererat persahabatan antar negara.
  4. Menghindarkan diri dari tingkat persaingan produksi yang tinggi.
  5. Meningkatkan devisa negara.
  6. Meningkatkan daya saing ekonomi.
  7. Dari beberapa tujuan di atas, maka akan tercipta perdagangan dunia yang saling menguntungkan, mempercepat pembangunan ekonomi dunia, dan peningkatan kualitas hidup bangsa-bangsa di dunia.
C. Bentuk kolaborasi ekonomi internasional
Bentuk kolaborasi antar negara terbagi menjadi dua, yaitu kolaborasi bilateral dan multilateral.
  • Kerja sama bilateral
Kerja sama bilateral yaitu suatu bentuk kolaborasi antara dua negara dengan tujuan untuk saling membantu dan saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh : kolaborasi antara Indonesia dan Jepang serta Indonesia dengan Singapura dalam bidang pertolongan modal, peragangan, industri, teknologi, dan tenaga kerja.
  • Kerja sama multilateral
Kerja sama multilateral yaitu kolaborasi beberapa negara atau disebut juga dengan kolaborasi internasional. Kerja sama ini terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Kerja sama regional
Yaitu kolaborasi antara beberapa negara dalam satu regional (kawasan), contohnya :
  1. ASEAN, yaitu kolaborasi antara negara-negara di daerah Asia Tenggara.
  2. Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), yaitu kolaborasi antara negara-negara di kawasa Eropa Barat.
b. Kerja sama internasional
Yaitu kolaborasi antar negara-negara di dunia dan tidak terbatas pada suatu kawasan, mislnya :
  1. IMF (International Monetary Fund), merupakan kolaborasi antara negara-negara dunia dalam bidang moneter (keuangan).
  2. ITO (International Trade Organization), merupakan kolaborasi antara negara-negara dunia dalam bidang perdagangan.
D. Manfaat kolaborasi ekonomi internasional terhadap perekonomian Indonesia

1. Perluasan sektor pasar

Barang hasil produksi negara kita sendiri sanggup dipasarkan ke negara lain, dan sebaliknya kita sanggup menikmati barang hasil produksi dari negara lain.

2. Peningkatan produktifitas suatu negara

Negara  yang mempunyai produksi khusus sanggup melaksanakan spesifikasi produksi serta melaksanakan produksi secara besar-besaran lantaran barang spesifikasi tersebut sanggup dipasarkan ke banyak sekali negara. Contonhnya ialah produk motor dan kendaraan beroda empat buatan Jepang.

3. Peningkatan perolehan devisa negara

Dengan kolaborasi internasional, maka akan memungkinkan terjadinya hubungan dagang antara dua negara. Bagi negara pengekspor ia akan mendapat alat pembayaran berupa devisa dan sekaligus dipakai sebagai cadangan negara.

4. Peningkatan kesjahteraan masyarakat

Masyarakat Indonesia yang banyak menikmati barang-barang buatan luar negeri tolong-menolong merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kesejahteraan, yaitu melalui manfaat dan laba pemakaian barang tersebut.

E. Peran Indonesia dalam kolaborasi ekonomi internasional

a. Indonesia sebagai pencetus dan pendiri organisasi kolaborasi ekonomi internasional
  1. Indonesia bersama dengan Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand menandatangani Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 sebagai tonggak berdirinya organisasi ASEAN.
  2. Indonesia bersama dengan Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, dan Filipina menandatangani Deklarasi Singapura pada tanggal 28 Februari 1992 sebagai tonggak berdirinya AFTA.
  3. Indonesia memprakarsai hubungan perdagangan bilateral dengan RRC, Jepang, dan Kanada.
  4. Indonesia bersama dengan Amerika Serikat, Australia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Kanada memprakarsai berdirinya APEC pada tahun 1993.
b. Indonesia menjadi anggota yang aktif dalam organisasi-organisasi ekonomi dunia

Indonesia telah menjadi kepingan dari APEC, OPEC,dan AFTA. Sebagai anggota yang aktif, Indonesia selalu mengikuti banyak sekali acara yang dilakukan dalam organisasi-organisasi tersebut, diantaranya :
  1. Menyelenggarakan pertemuan tingkat menteri di bidang ekonomi dan perdagangan.
  2. Menghadiri Konferensi APEC di Bustam, Korea Selatan pada tahun 2005.
  3. Mengikutsertakan menteri dan pejabat setingkat menteri dalam banyak sekali konferensi kolaborasi ekonomi internasional.
c. Indonesia sebagai pelaku perdagangan internasional, selalu melaksanakan acara ekspor dan impor yang cukup signifikan.

Ekspor
  1. Ekspor gas alam cair (LNG ke Jepang dan Amerika Serikat.
  2. Ekspor garmen ke Korea Selatan dan Singapura.
  3. Pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negara-negara di Timur Tengah, Hongkong, dan Taiwan.
Impor
  1. Mengimpor sepeda motor, mobil, dan komponen mesin dari Jepang dan China.
  2. Mengimpor barang-barang elektro berupa hand phone, smart phone, dan laptop dari China dan Korea Selatan.
  3. Mendatangkan tenaga andal dari Jerman dan China