Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Maritime Patrol Aircraft (Mpa) / Pesawat Patroli Maritim-Dassault Breguet Atlantique



Kemayoran, Jakarta, Selasa, 21 Agustus 2018

Kalau dalam artikel sebelumnya, sudah diulas wacana pesawat patroli maritim DASSAULT BREGUET ATLANTIQUE 2 yang menjadi tulang punggung Angkatan Laut Perancis dalam menjaga kedaulatan perairannya dari bahaya abnormal (dan juga beberapa negara anggota NATO). Pesawat ini didefinisikan sebagai; Pesawat patroli maritim jarak jauh dengan kiprah khususnya, adalah anti-kapal-selam (ASW), anti kapal permukaan (ASSW) dan juga tugas-tugas lainnya, menyerupai patroli maritim, SAR, pemboman, atau sebagai pemandu bagi pesawat tempur yang akan menyerang.


Maka, artikel kali ini akan mengulas secara singkat, pesawat DASSAULT BREGUET ATLANTIQUE yang merupakan “kakak” dari  DASSAULT BREGUET ATLANTIQUE 2 atau cikal bakalnya.


Pada tahun 1956 NATO menginginkan pesawat patrol maritime yang sanggup menjejak dan memburu kapal selam nuklir Uni Soviet untuk menggantikan Lockheed Neptune yang telah terpengaruhi usia. Sebanyak 14 negara terlibat dalam memproduksi pesawat yang sanggup terbang selama 18 jam nonstop dengan kecepatan jelajah 300 knot (atau sekitar 550 km/jam) dan sanggup membawa peralatan dan senjata untuk mencari dan menghancurkan kapal selam Uni Soviet. 


Dari 25 kandidat, salah satunya Brequet (sekarang Dassault Aviation) memperlihatkan Atlantic yang nantinya dipesan oleh Perancis (sebanyak 40 Unit), Jerman (20 unit), kemudian Belanda (9 Unit) dan Italia (18 Unit). Proses pebuatannya diserahkan kepada konsorsium yang terdiri atas empat negara.


Atlantic produksi pertama dikirim ke Angkatan Laut Perancis pada bulan Oktober 1965, total ada empat skuadron Atlantic yang bertugas sebagai pengintai maritime. Tetapi pesawat ini dipakai pula untuk pengtaian daratan di Mauritania dan Chad, serta juga ketika Perang Teluk Pertama.


Selain peralatan optis terbaru, Atlantic juga dilengkapi dengan system avionic tercanggih, umumnya buatan Inggris dan Amerika Serikat, termasuk diantaranya radar Thomson yang terpasang di bawah tubuh pesawat untuk mendeteksi kapal selam di permukaan laut. Peralatannya lainnya mencakup Magnetic Anomaly Detector (MAD) untuk mendeteksi medan magnetic yang dihasilkan dari kapal selam yang bergerak.


Pesawat ini sanggup menjatuhkan banyak acoustic bouy di wilayah pencarian dan peralatan itu akan mendeteksi kehadiran kapal selam musuh di seklilingnya. Setelah menemukan sasaran, Atlantic sanggup memakai aneka macam macam senjata menyerupai bom, depth charge, torpedo akustik atau torpedo berpemandu, ditambah aneka macam macam misil berkepala ledak konvensional maupun nuklir.


Angkatan Laut Perancis sangat gembira terhadap kemampuan Atlantic sehingga memesan versi upgradenya atau versi peningkatannya, adalah Atlantique Mark 2 sebanyak 288 unit yang dikirim periode 1989-1997.


Salah satu radar yang dipasang pada Atlantique Mark 2 mempunyai kemampuan sangat sensitive sehingga sanggup mendeteksi periskop yang muncul di permukaan laut. Sistem deteksi akustik yang diterapkan pada Atlantique Mark 2 memakai buoy yang tidak sekedar sanggup mendeteksi kapal selam tapi juga sanggup mengidentifikasi lewat database sehingga sanggup diketahui kelas, asal negara, dan tingkat ancamannya.



Bila diserang musuh, pesawat ini mempunyai system Electronic Counter Measure untuk menghindari misil berpemandu inframerah dan radar. Antlantique 2 sanggup membawa delapan torpedo atau dua misil Exocet atau delapan pod berisi satu rakit serta peralatan dan masakan untuk bertahan hidup untuk dijatuhkan di bersahabat korban kapal karam.


Atlantique mark 3 yang berteknologi full glass cockpit telah diserahkan ke Angkatan Laut Perancis pada tahun 2007 sedangkan Jerman dan Italia telah mengganti Mark I atau versi awal dengan Mark 3 pada tahun 2010


Spesifikasi Pesawat Dassault Atlantic
Tipe Pesawat : Pesawat patrol maritime maritime jarak jauh.
Terbang Perdana : 21 Oktober 1961
Kru : 10 Orang
Bobot : 25.300 kg (Kosong), MTOW : 46.200 kg

Dimensi :
Panjang Pesawat: 33,63 m 
Bentangan sayap : 37,42 m
Tinggi : 11,35 m


Persenjataan :
Untuk sasaran kapal selam :
8 Torpedo, 100 Sonobuoys, 70 Markers atau smoke, 30 retromarkers on top, 60 flares. Deep Charges, Ranjau, dll.
Untuk sasaran permukaan:
2 rudal Exocet AM 39 di weapon bay, dua atau empat rudal ARMAT di pylon pada sayap.
Untuk sasaran udara:
Dua atau empat rudal udara ke udara Magic di pylon pada sayap.

Mesin : 
2 X Rolls Royce Tyne 21 Two Shat Turboprops 6.220 Hp.


Performa : 
Kecepatan maksimum : 648 km/jam
Kecepatan patroli : 315 km/jam

Ketinggian maksimum : 9.150 m
Ketahanan terbang dalam patrol: 18 jam
Jarak maksimum : 8.150 km

Sumber : 
Teknologi Strategi Militer No. 63
PEMBOM, Ensiklopedi Dunia
Francis Crosby (Imperial War Museum Duxford)