Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Medium Bomber Aircraft/Pesawat Pembom Medium Douglas A-26/B-26 Invader



Kemayoran, Jakarta, Kamis, 6 September 2018

Ada beberapa pesawat militer yang beroperasi ketika dua perang besar di dunia, tapi hanya segelintir saja pesawat yang terlibat dalam tiga konflik selama dua dekade, salah satunya ialah Invader, yang bertempur di Perang Dunia ke II, Perang Korea, dan Perang Vietnam.


Pada tahun 1940 sebelum mendapat gosip bagaimana bentuk pesawat militer yang cocok untuk perang di Eropa, USAAF (United States Army Air Forces) meminta pesawat serang dalam tiga bentuk purwarupa; pesawat serang, pesawat tempur malam, dan pesawat pembom. Setelah purwarupa itu terbang (Versi pembom, XA-26 terbang perdana pada tanggal 10 Juli 1942), versi serang justru yang terpilih sebagai produksi pertama dan diberi arahan pendaftaran A-26B. 


Bersenjatakan enam senapan mesin di hidung-kerasnya dan ditambah lagi dengan 14 senapan mesin lainnya baaik pada turret yang digerakkan remote control dan gunpack di sayap, 


Invader bersenjata berat ini sanggup membawa pula bom seberat 1800 kilogram. Pesawat ini merupakan pesawat serang cepat dan handal, bahkan menjadi pembom tercepat milik Amerika Serikat pada Perang Dunia ke II.


A-26B melakukan debutnya di Front Eropa dengan memperkuat US Ninth Air Force dengan pada November 1944. Daya tembaknya yang hebat dimaksimalkan untuk misi pemboman, penembakkan sasaran darat, dan serangan roket, mendukung pergerakan pasukan darat sekutu di palagan Eropa. Pesawat ini juga digunakan sebagai penyusup, menerjunkan jasus di wilayah musuh. Sedangkan versi pembomnya yaitu Invader di operasikan di front Pasifik hampir bersamaan waktunya.


Pada tahun 1945, B-26C mulai dioperasikan, berbeda dengan sebelumnya, versi ini mempunyai dua senapan mesin di hidung kacaanya dan ruang untuk pembidik bom. Versi ini hanya digunakan sebentar dan telah 1.091 unit, lebih sedikit daripada versi B yang mencapai 1.355 unit.


Pasca perang beberapa Invader dikonversi menjadi sasaran tug untuk US Navy, diberi arahan pendaftaran JD-1 (atau lalu UB-26J). Pada tahun 1948, A-26 milik USAF diregistrasi ulang menjadi B-26, tidak ada hubungannya dengan Martin B-26 Marauder yang dipensiunkan USAF pada tahun 1948.


Pada tahun 1950, Invader milik USAF mulai terlibat dalam Perang Korea, USAF mengerahkan 450 unit Invader dari versi B-26B dan B-26C, pada ketika perang besar tersebut, sedangkan Perancis menggunakannya di Indocina menghadapi Viet Minh.


Saat eskalasi pertempuran di Vietnam meningkat dengan tajam, Invader ditempatkan di Vietnam Selatan pada tahun 1962, walaupun berbendera Vietnam Selatan, nyatanya pesawat ini dioperasikan oleh kru Amerika Serikat. Saat satu pesawat hancur berserakan ketika terbang akhir problem wing stress, B-26 ditarik dari palagan Vietnam. Tapi USAF tidak menginginkan kehilangan kemampuan B-26, lantas mengundang On Mark Engineering, perusahaan yang mengkhususkan diri untuk mengkonversi B-26 untuk kepentingan sipil, untuk memproduksi B-26 versi Counter Insurgency (COIN) untuk digunakan di wilayah Asia Tenggara. Pesawat yang jam terbangnya masih sedikit, lantas dikonversi sebanyak 40 unit sebagai B-26K. Pesawat yang dibangun ulang ini digunakan secara ekstensif di Vietnam untuk kiprah serang darat dan interdiction hingga tahun 1970, sering pilotnya berusia jauh lebih muda dari umur pesawatnya.


Identitas pesawat ini juga semakin membingungkan pada tahun 1966 ketika B-26K diberi arahan pendaftaran ulang menjadi A-26A demi alasan politis. USAF menginginkan menempatkan B-26K Invader di Thailand tapi ditolak alasannya tidak menginginkan pembom apapun beroperasi di negara ini. B-26K hasilnya dirubah registrasinya menjadi A-26A, pesawat serang, yang diijinkan oleh pemerintah Thailand.


Beberapa angkatan udara masih mempunyai Invader sebagai pesawat garis depan hingga simpulan 1970-an. Ketika Invader dinyatakan surplus dan dijual ke umum, banyak yang menggunakannya untuk kepentingan sipil, mulai dari pesawat angkut eksekutif, pemadam kebakaran, dan penyemprot hama.


Spesifikasi Pesawat Douglas Douglas B-26B Invader

Asal Negara: Amerika Serikat
Tipe Pesawat : Pesawat Pembom Medium/Serang
Terbang Perdana : 10 Juli 1942 
Kru : Sekitar 4 Orang

Bobot : 
10.373 kg (Kosong), MTOW : 15.890 kg


Dimensi :
Panjang Pesawat: 21,43 m 
Bentangan sayap : 15,42 m
Tinggi : 5.64 m
Wing Area: 50.17m2

Persenjataan :
8 x 12.7mm machine gun in nose
1 x 12.7mm machine gun  in dorsal position
1 x 12.7mm machine gun in ventral position 
Bom hingga seberat  1.816 kg

Mesin : 
2 X Pratt & Whitney 2000hp R-2800-27 18-cylinder radial piston engine

Performa : 
Kecepatan maksimum : 571 km/jam
Ketinggian maksimum : 6.740 m
Kecepatan menanjak: 610m/menit
Jarak maksimum : 2.253 km 

Sumber : 
PEMBOM, Ensiklopedi Dunia
Francis Crosby (Imperial War Museum Duxford)