Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gilbert O'sullivan - Alone Again (Naturally) [Ost Maison Ikkoku] Opening #2

Judul : Alone Again (Naturally) (Sendirian Lagi, dengan Alami)
Penyanyi : Gilbert O'Sullivan
OST Maison Ikkoku
Opening #2

English Indonesia
In a little while from now
If I'm not feeling any less sour
I promise myself to treat myself
And visit a nearby tower
And climbing to the top
Will throw myself off
In an effort to
Make it clear to whoever
Wants to know what it's like
When you're shattered

Left standing in the lurch at a church
Were people saying, My God, that's tough
She stood him up
No point in us remaining
We may as well go home
As I did on my own
Alone again, naturally
To think that only yesterday

I was cheerful, bright and gay
Looking forward to who wouldn't do
The role I was about to play
But as if to knock me down
Reality came around
And without so much as a mere touch
Cut me into little pieces
Leaving me to doubt
Talk about, God in His mercy

Oh, if he really does exist
Why did he desert me
In my hour of need
I truly am indeed
Alone again, naturally
It seems to me that
There are more hearts broken in the world
That can't be mended

Left unattended
What do we do
What do we do
Alone again, naturally
Looking back over the years
And whatever else that appears
I remember I cried when my father died
Never wishing to hide the tears

And at sixty-five years old
My mother, God rest her soul
Couldn't understand why the only man
She had ever loved had been taken
Leaving her to start
With a heart so badly broken
Despite encouragement from me

No words were ever
And when she passed away
I cried and cried all day
Alone again, naturally
Alone again, naturally
I cried and cried all day
Alone again, naturally
Alone again, naturally
Beberapa ketika ke depan dari sekarang
Kalau saya tidak merasa kekecewaan berkurang
Aku berjanji pada diriku sendiri untuk mengurus diriku sendiri
Dan mengunjungi menara yang ada di sekitar
Dan naik ke atas
Nanti melemparkan diriku sendiri ke bawah
Dengan suatu perjuangan untuk
Membuat terang pada siapa saja
Yang ingin tahu menyerupai apa
Saat kamu hancur berserakan

Pergi dalam kesulitan di sebuah geraja
Orang-orang berkata, Tuhanku, itu berat
Wanita itu mengajaknya berdiri
Tidak ada gunanya kita tinggal
Kita mungkin lebih baik pulang
Sementara saya seorang diri
Sendiri lagi, dengan alami
Untuk memikirkan yang hanya ada di hari kemarin

Aku dulu ceria, riang dan bahagia
Berharap menanti orang yang tidak akan
Peran yang saya hampir mainkan
Tapi menyerupai menghajarku sampai jatuh
Kenyataan itu datang
Dan tanpa sekali pun menyentuh
Memotongku berkeping-keping
Meninggalanku untuk meragu
Semua wacana Tuhan dan Kasih-Nya

Oh, jikalau Dia benar-benar ada
Mengapa ia meninggalkanku
Di saat-saat saya membutuhkan
Aku benar-benar tidak lain
Sendiri lagi, dengan alami
Itu bagiku rasanya bahwa
Ada lebih banyak hati yang patah di dunia
Yang tidak dapat diperbaiki

Tertinggal tak terurus
Apa yang sebaiknya kita lakukan
Apa yang sebaiknya kita lakukan
Sendiri lagi, dengan almi
Melihat ke belakang ke tahun-tahun yang lalu
Dan apa lagi yang muncul
Aku ingat saya dulu menangis ketika ayahku meninggal
Tidak pernah berharap untuk menyembunyikan air mata

Dan pada umur enam puluh lima tahun
Ibuku, Tuhan mengistirahatkan jiwamu
Tidak dapat mengerti mengapa satu-satunya pria
Yang ia pernah cintai telah diambil
Meninggalkan ia untuk memulai
Dengan satu hati yang begitu patah dan hancur
Walau penyemangat dariku

Tidak pernah ada
Dan ketika ia meninggal
Aku menangis dan menangis sepanjang hari
Sendiri lagi, dengan alami
Sendiri lagi, dengan alami
Aku menangis dan menangis sepanjang hari
Sendiri lagi, dengan alami
Sendiri lagi, dengan alami


Catatan
---