Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (Uav) Predator



Kemayoran, Jakarta, Senin, 17 September 2018

Kembali pada artikel wacana dunia militer, artikel kali ini akan sedikit berbeda, alasannya ialah yang akan kita ulas kali ini ialah tentang  kendaraan udara tak berawak (unmanned aerial vehicle/UAV) yang berfungsi sebagai pengintai (reconnaissance aircraft) dan juga penyerang/tempur dalam skala terbatas.


Predator merupakan evolusi hasil dari pengembangan sistem GNAT yang telah terbukti handal, memakai sistem elektronik dan sistem mekanis yang bisa dibilang biasa (konvensional) dan dengan dilengkapi mesin Rotax berkonfigurasi 4 silinder. Diatur dengan sistem relasi data satelit, Predator mempunyai daya tahan terbang selama 40 jam dan juga dilengkapi dengan sistem EO/IR yang terdiri dari kamera video dua warna dan kamera biasa serta dilengkapi dengan Synthetic Aperture Radar (SAR).


Predator telah dikonfigurasi sebagai senjata tempur udara ke udara maupun udara ke darat dan juga sebagai pesawat penanda laser. Sejak tahun 1995, Predator telah membukukan 65.000 jam terbang, yang lebih dari separuhnya ialah pada medan tempur ibarat Balkan, Asia Tenggara, dan Timur Tengah untuk mendukung kekuatan Pasukan Amerika Serikat dan NATO. 


Dikarenakan suksesnya kegiatan ini, Departement Pertahanan Amerika Serikat merubah kegiatan ini menjadi produksi Predator definitif pada bulan Agustus 1997, yang menjadi tanda kegiatan Advanced Concept Technology Demonstration (ACTD) yang pertama lalu disebut dengan Program Pemerolehan Kategori II.


Predator sekarang memasuki masa pensiun untuk kebutuhan Angkatan Udara Amerika Serikat dan Italia, Predator dengan sistem pengendali darat telah memperlihatkan kemampuannya untuk mendukung pasukan bahari termasuk grup kapal pengangkut kekuatan tempur, grup siaga amfibi dan kapal selam. 


Predator pada masanya merupakan satu-satunya sistem pengintaian yang tersedia di Amerika Serikat yang sanggup memperlihatkan rekaman video dengan komputasi waktu kasatmata pada waktu siang ataupun malam hari dan dalam kondisi cuaca apapun lewat satelit di seluruh dunia tanpa harus melibatkan pilot dalam pertempuran. Sebagai keberhasilan untuk kegiatan pengintaian dengan memakai pesawat tanpa awak. 


Predator mulai memperlihatkan taktik dan taktik intelijen yang memadai kepada para pemimpin operasi di seluruh dunia pada bulan Juli 1995, Komando Pertempuran Udara ditugaskan pada skuadron pengintai ke-11, yang merupakan skuadron untuk operasi pertama Predator milik Amerika Serikat, skuadron Predator kedua dan ketiga, yakni skuadron pengintaian ke-15 ditugaskan bulan Agustus 1997, dan skuadron pengintaian ke-17 bertugas pada bulan Maret 2002.


Performa/Kemampuan Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Predator:

Memperluas jangkauan transmisi data tanda EO/IR
Kemampuan SAR dalam aneka macam kondisi cuaca
Kontrol satelit
GPS dan INS
Memiliki ketahanan terbang lebih dari 24 jam pada kecepatan jelajah 700 km/jam
Dioperasikan oleh Angkata Udara Amerika Serikat dan Italia
Mampu beroperasi hingga dengan ketinggian 7620m

Memiliki bobot operasional 204kg, rentang sayap 14,84m dan panjang 8,23m



Fitur-fitur :

Sistem elektronik digital yang solid
Dapat dioperasikan dengan metode remote (dikendalikan dari jarak jauh) ataupun bergerak secara mandiri
SAR dan EO/IR (Electro Optical Infrared) sanggup dipakai pada operasi pesawat tunggal siang/malam dan dalam aneka macam kondisi cuaca.
GPS dan INS
Radio UHF/VHF

Pengalaman dan aplikasi tempur yang luas.



Spesifikasi Pesawat Tanpa Awak / Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Predator B

Asal Negara: Amerika Serikat
Tipe Pesawat : Pesawat Tanpa 
AwakBobot : 4.536 kg (Kosong)
Daya angkut : 
Internal : 363 kg

Eksternal : 1.361 kg



Dimensi :
Panjang Pesawat: 10,9728 m 
Bentangan sayap : 20,1168 m
Tinggi : - m
Mesin : 1 X Honeywell TPE 331-10T

Performa : 
Kecepatan maksimum : lebih dari 400 km/jam
Ketinggian maksimum : 15.000 m
Daya tahan terbang : 30-40 jam lebih pada kecepatan jelajah ekonomis

Sumber : 
Pesawat Tanpa Awak 
Unmanned Aerial Vehicle (UAV)
Ferdinan Peys