Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pesawat Pembom/Tempur Jet - A-4 Skyhawk Bab 2



Kemayoran, Jakarta, Senin, 21 Mei 2018

Menyambung artikel sebelumnya, ihwal pesawat pembom/tempur jet A-4 SKYHAWK Bagian 1, ini yakni bab 2. silahkan disimak :


Paling Banyak Dimodifikasi

Menilik kemampuan A-4 produksi terakhir A-4M yang digunakan USMC, dibanding kemampuan pesawat prototype sangatlah berbeda. Jenis terakhir yang ditenagai sebuah mesin Pratt & Whitney J52-P408 sejenis yang digunakan F-4 Phantom, bisa membawa amunisi di luar badannya hampir tiga kali. Bahkan Israel berani memodifikasi senjata menjadi kanon 30 mm lansiran Defa Gun dengan masing-masing 150 peluru.


Untuk menjadi skyhawak yang handal menyerupai ketika ini, perlu jalan panjang modifikasi. Diawali prototipe XA-4D-1 yang dibentuk 19 unit disusul A-4D-1 yang juga dinamai A-4A sehabis diadakan recode (pengkodean ulang) oleh AS menurut fungsi pesawat, maka sebanyak 166 unit telah dibentuk untuk AL AS dan USMC. Baru pada produksi A-4B, pesawat dilengkapi dengan air refueling probe, tangki cadangan serta kemampuan sebagai pesawat tangker dengan meletakkan buddy store di bawah badannya sehingga sanggup meningkatkan jarak jelajah. Jenis yang dibentuk 542 unit, mulai digunakan di luar AS.


Selain peningkatan kemampuan tangki, produksi berikutnya yaitu A-4C dipasangi mesin berdaya dorong 8.500 lbs dari Pratt & Whitney J52. Termasuk juga peningkatan kemampuan dengan dengan memasang terrain radar altimeter, altitude-navigation bombing system, auto pilot for all weather sehingga pesawat sangat cocok sebagai pembom pada ketinggian rendah.


Pesawat yang diproduksi massal semenjak maret 1956 ini telah dibentuk sebanyak 542 unit. Nantinya pesawat ini dimodifikasi lagi oleh negara pengguna menjadi A-4P menyerupai milik Argentina. Selain itu, 100 unit A-4C oleh AL AS dirubah menjadi A-4L dengan mengganti mesin jenis J65 serta berkemampuan perang elektronik untuk ditempatkan di US Naval Reserve Squadron.


Hanya A-4D yang tidak dilanjutkan produksinya, sehabis beberapa perlengkapan gres eksklusif diadopsi A-4E yang sangat laris dipasaran. Berdasar rancang berdiri A-4C, proyek A-4E dilanjutkan dengan mengganti mesin yang lebih bertenaga, yaitu Pratt &Whitneyy J52-P6A berdaya dorong 8.500 lbs. sebagai konsekuensi penggantian ini, perlu memperlebar air intake sehingga struktur perlu dirancang ulang.


Hasilnya yakni sebuah pesawat tempur yang memiliki lima hard point dan bisa membawa beban seberat  9.900 lbs diluar badannya serta komplemen ruang sebesar 200 cubic feet yang sanggup diisi seperangkat peralatan elektronik dan diletakkan di atas badannya. Total jenis ini diproduksi 499 unit. 


Kemudian hari, sebanyak 31 unit dioperasikan oleh Tentara Nasional Indonesia AU lewat pengadaan pada periode 1980 hingga 1983. Kali ini sosok pesawat berubah total alasannya adanya humpback atau camel, sehingga pilot kita memanggilnya si punuk. Ratusan unit lainnya disebut menjadi A-4F sehabis mesin diganti tipe J52-P8A dengan daya dorong 9.500 lbs, penambahan nose wheel steering, wing spoiler serta dingklik lontar Escapac JC-3 berkemampuan zero-zero ejection seat.


Sebanyak 147 tipe ini telah dibentuk dan beberapa malah diganti dengan mesin P-408 berdaya dorong 11.200 lbs, sejenis yang digunakan Phantom. Mengingat struktur yang kuat, pada awal 1973 tipe ini dipilih tim aerobatic Blue Angels. Sebanyak 18 unit dibentuk khusus untuk Blue Angels dengan melepas humpback, melepas drag chute, memasang load feel dalam system kendali, memasang smoke generator, mengakibatkan fixed slat serta melepas beberapa instrument yang bekerjasama dengan system persenjataan. Alhasil pesawat jadi ringan, bertenaga dan sangat cocok untuk sebuah tim aerobatic sekelas Blue Angels.


Tipe terakhir yang dikembangkan yakni A-4M yang digunakan USMC dan Israel dengan komplemen kemampuan perang elektronika. Dengan demikian hingga awal tahun 1979, sebanyak 2.405 pesawat A-4 banyak sekali model telah diproduksi. Setelah itu dikembangkan pula jenis daerah duduk ganda sebanyak 555 unit mulai tipe TA-4F, TA-4H dan TA-4J. dua jenis terakhir juga dioperasikan Tentara Nasional Indonesia AU masing-masing dua unit. 


Sedang AU singapura (RSAF) juga menciptakan versi special yaitu TA-4SU Super Skyhawk berbasis A-4C bermesin GE-404 dengan menggabungkan dua pesawat single seat dengan dua daerah duduk ganda untuk latihan. Ditengarai Argentina yakni negara terakhir yang masih memodifikasi A-4 menjadi A-4AR Fighting Hawk pada tahun 1993 dari basis A-4M.


Ciri-ciri umum

Kru: 1 (2 in TA-4J, TA-4F, OA-4F)
Panjang: 40 ft 3 in (12.22 m)
Rentang sayap: 26 ft 6 in (8.38 m)
Tinggi: 15 ft (4.57 m)
Luas sayap: 259 ft² (24.15 m²)
Airfoil: NACA 0008-1.1-25 root, NACA 0005-0.825-50 tip
Berat kosong: 10,450 lb (4,750 kg)
Berat isi: 18,300 lb (8,318 kg)
Berat maksimum ketika lepas landas: 24,500 lb (11,136 kg)
Mesin: 1 × Pratt & Whitney J52-P8A turbojet, 9,300 lbf (10,000+ USMC A-4M and OA-4M) (41 kN)


Kinerja

Laju maksimum: 585 kn (673 mph, 1,077 km/h)
Jangkauan: 1,700 nmi (2,000 mi, 3,220 km)
Langit-langit batas: 42,250 ft (12,880 m)
Laju tanjak: 8,440 ft/min (43 m/s)
Beban sayap: 70.7 lb/ft² (344.4 kg/m²)
Dorongan/berat: 0.51
g-limit: -3/+8 g

Persenjataan

Senjata api: 2×20mm (0.79 in) Colt Mk 12 cannon, 100 rounds/gun

Rudal: 4×AIM-9 Sidewinder, AGM-45 Shrike ARM (anti-radiation missile), MBDA Exocet, AGM-65 Maverick ASM (air-to-surface missiles), AGM-62 Walleye glide bomb, AGM-12 Bullpup ASM (air-to-surface missiles)

Bom: 9,900 lb (4,490 kg) on five external hardpoints, Rockeye Mk.20 Cluster Bomb Unit, Rockeye Mk.7/APAM-59 Cluster Bomb Unit, Mk.81 (250 lb/113 kg) and Mk.82 (500 lb/227 kg) general-purpose bombs, various tactical nuclear missiles and bombs, Mk.76 practice bombs

Sumber : Edisi Koleksi Angkasa “The Most Famous Jet Fighter” & wikipedia