Not Angka Dicoret Atau Tanda Kromatis
Not Angka Dicoret Atau Tanda Kromatis
Sering membaca pertanyan apa arti not angka dicoret dalam not angka. Pertanyaan ini tentunya datang dari yang sedang belajar membaca not angka. Ya memang dalam penulisan not angka ada simbol angka yang dicoret. Angka yang dicoret tersebut ada dua jenis arah coretnya, pertama dicoret arah ke atas, dan dicoret arah ke bawah.
Tergugah dari pertanyaan diatas baik saya buat konten bahasan tentang not angka yang dicoret tersebut.
Maksud not angka dicoret dalam penulisan not angka, baik itu dicoret ke atas atau dicoret ke bawah tujuanya adalah untuk menaikan atau menurunkan setengah interval untuk angka yang dicoret tersebut, atau jelasnya not angka yang dicoret tersebut nadanya menjadi naik atau turun setengah.
Dalam teori penulisan not balok ada istilah tentang tanda kromatis. Nah sebetulnya tanda not angka dicoret dalam penulisan not angka sama dengan nada yang diberi tanda kromatis di penulisan not balok, yang tujuanya sama untuk menaikan atau menurunkan setengah interval dari nada yang dicoret atau diberi tanda kromatis tersebut.
Tanda kromatis itu sendiri dalam penulisan not balok ada 3 tujuan dalam penggunaannya, berikut kita bandingkan dengan not angka dicoret dalam penulisan not angka.
1. Jika sebuah nada diberi tanda pagar(#) didepannya maka nada tersebut naik 1/2, kalo dalam penulisan not angka sama dengan not angka yang dicoret ke atas.
2. Jika sebuah nada diberi tanda seperti huruf b kecil(b) didepannya maka nada tersebut naik 1/2, kalo dalam penulisan not angka sama dengan not angka yang dicoret ke bawah.
3. Untuk mengembalikan ke nada semula, nada yng sudah diberi tanda kromatis tersebut harus dikasih yang namanya tanda pugar atau simbol seperti kotak agak miring, dalam penulisan not angka untuk mengembalikan ke nada semula tidak ada simbol apapun cukup dihilangkan saja tanda coret nya.
Demikian kira-kira perbandingannya not angka dicoret di penulisan not angka dengan tanda kromatis di penulisan not balok.
Mari kita bahas lebih jauh lagi, mudah-mudahan bisa lebih jelas bila saya sertakan gambar. Namun bila sahabat mau menyimak juga artikel yang lain tentang not angka bisa kunjungi Cara Membaca Not Angka.
Sahabat coba perhatikan gambar diatas adalah Tangga Nada Mayor angka satu oktaf dalam penulisan not angka, punya pola jarak interval 1-1-1/2-1-1-1/2.
Sahabat perhatikan juga gambar ke 2 adalah Tangga Nada Mayor satu oktaf dalam penulisan not angka yang sudah ada not angka dicoret nya, pola jarak inerval nadanya menjadi
1/2-1/2-1/2-1/2-1/2-1/2-1/2 dan arah coret nya ke atas.
Sahabat perhatikan juga gambar ke 3 adalah Tangga Nada Mayor satu oktaf dalam penulisan not angka yang sudah ada not angka dicoret nya, pola jarak inerval nadanya menjadi
1/2-1/2-1/2-1/2-1/2-1/2-1/2 dan arah coret nya ke bawah.
Demikian bahasan tentang not angka dicoret, semoga bermanfaat mudah untuk dipahami.
Bila ada yang belum jelas atau ada yang menambahkan supaya lebih lengkap bahasan bisa tulis dikolom komentar.
Semoga bermanfaat.
Sumber http://sahabatkuseni.blogspot.com/
Sering membaca pertanyan apa arti not angka dicoret dalam not angka. Pertanyaan ini tentunya datang dari yang sedang belajar membaca not angka. Ya memang dalam penulisan not angka ada simbol angka yang dicoret. Angka yang dicoret tersebut ada dua jenis arah coretnya, pertama dicoret arah ke atas, dan dicoret arah ke bawah.
Tergugah dari pertanyaan diatas baik saya buat konten bahasan tentang not angka yang dicoret tersebut.
Maksud not angka dicoret dalam penulisan not angka, baik itu dicoret ke atas atau dicoret ke bawah tujuanya adalah untuk menaikan atau menurunkan setengah interval untuk angka yang dicoret tersebut, atau jelasnya not angka yang dicoret tersebut nadanya menjadi naik atau turun setengah.
Dalam teori penulisan not balok ada istilah tentang tanda kromatis. Nah sebetulnya tanda not angka dicoret dalam penulisan not angka sama dengan nada yang diberi tanda kromatis di penulisan not balok, yang tujuanya sama untuk menaikan atau menurunkan setengah interval dari nada yang dicoret atau diberi tanda kromatis tersebut.
Tanda kromatis itu sendiri dalam penulisan not balok ada 3 tujuan dalam penggunaannya, berikut kita bandingkan dengan not angka dicoret dalam penulisan not angka.
1. Jika sebuah nada diberi tanda pagar(#) didepannya maka nada tersebut naik 1/2, kalo dalam penulisan not angka sama dengan not angka yang dicoret ke atas.
2. Jika sebuah nada diberi tanda seperti huruf b kecil(b) didepannya maka nada tersebut naik 1/2, kalo dalam penulisan not angka sama dengan not angka yang dicoret ke bawah.
3. Untuk mengembalikan ke nada semula, nada yng sudah diberi tanda kromatis tersebut harus dikasih yang namanya tanda pugar atau simbol seperti kotak agak miring, dalam penulisan not angka untuk mengembalikan ke nada semula tidak ada simbol apapun cukup dihilangkan saja tanda coret nya.
Demikian kira-kira perbandingannya not angka dicoret di penulisan not angka dengan tanda kromatis di penulisan not balok.
Mari kita bahas lebih jauh lagi, mudah-mudahan bisa lebih jelas bila saya sertakan gambar. Namun bila sahabat mau menyimak juga artikel yang lain tentang not angka bisa kunjungi Cara Membaca Not Angka.
Sahabat coba perhatikan gambar diatas adalah Tangga Nada Mayor angka satu oktaf dalam penulisan not angka, punya pola jarak interval 1-1-1/2-1-1-1/2.
Sahabat perhatikan juga gambar ke 2 adalah Tangga Nada Mayor satu oktaf dalam penulisan not angka yang sudah ada not angka dicoret nya, pola jarak inerval nadanya menjadi
1/2-1/2-1/2-1/2-1/2-1/2-1/2 dan arah coret nya ke atas.
Sahabat perhatikan juga gambar ke 3 adalah Tangga Nada Mayor satu oktaf dalam penulisan not angka yang sudah ada not angka dicoret nya, pola jarak inerval nadanya menjadi
1/2-1/2-1/2-1/2-1/2-1/2-1/2 dan arah coret nya ke bawah.
Demikian bahasan tentang not angka dicoret, semoga bermanfaat mudah untuk dipahami.
Bila ada yang belum jelas atau ada yang menambahkan supaya lebih lengkap bahasan bisa tulis dikolom komentar.
Semoga bermanfaat.