Pesawat Pembom Strategis Tupolev Tu-95 (Kode Identifikasi Nato: Bear)
Kemayoran, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018
Pesawat Pembom Tupolev Tu-95 (kode identifikasi NATO: Bear) menjadi salah satu design pembom buatan Uni Soviet yang paling sukses. Di masa dimana mesin jet mendominasi dapur pacu hampir di sebagian besar pesawat terbang, Tu-95 yang bermesin turboprop ini tetap eksis, alasannya mempunyai kelebihan pada jarak terbang yang menakjubkan, dan bahkan, walau mengusung mesin turboprop, kecepatan pesawat ini hampir setara dengan pesaingnya, pembom buatan blok Barat.
Tu-95 mempunyai asal mula yang menarik alasannya profil badannya menyerupai dengan Tu-4, yang tak lain ialah B-29 jiplakan Uni Soviet. Bear bahkan menjadi ikon Perang Dingin alasannya sering dipergoki dan dipotret dikala melaksanakan patroli erat wilayah udara Inggris dan harus dikawal oleh pesawat tempur milik RAF.
Pengembangan Tu-95 dimulai pada awal tahun 1950-an dikala Uni Soviet menginginkan pesawat pembom yang mempunyai kemampuan serang yang hebat dengan radius tempur yang sangat jauh (pembom strategis). Tupolev kemudian menyodorkan tawaran pesawat pembom strategis bermesin turboprop empat buah dengan konfigurasi propeller kontra, yang sanggup terbang sejauh 13.000 kilometer, dengan kecepatan mencapai 800 km/jam di ketinggian 32.810 kaki (sekitar 10.000 m).
Pesawat ini mempunyai design sayap sayung 35 derajat menurut pengalaman membuatkan pembom jet Tu-16 (dimana design ini tergolong unik pada pesawat dengan mesin turboprop, alasannya design sayap sayung hanya umum diterapkan pada pesawat dengan mesin jet).
Sama menyerupai pesawat lainnya, kesuksesan design ditentukan dari tingkat keefektifan mesin yang dipakai. Rancangan dari pesawat Pembom Tu-95 membutuhkan mesin yang menghasilkan daya dorong 10.000hp sementara mesin turboprop terkuat buatan Rusia yang tersedia dikala itu hanya bisa menghasilkan tenaga sebesar 4.800hp. designer mesin Kuznetsov bertugas untuk menyediakan mesin bagi pesawat “Bear” ini, dan solusinya sebelum mesin NK-12 yang hebat ini diproduksi massal, ialah membuatkan pesawat memakai delapan mesin, diatur secara berpasangan, sehingga menghasilkan daya dorong yang berpengaruh dengan akumulasi tenaga sebesar 12.000hp dengan konfigurasi propeller system tractor dan pusher. Delapan mesin tipe TV-2 secara efektif mendorong dan menarik pesawat secara simultan, cukup berpengaruh untuk menerbangkan purwarupa Tu-95, (dengan arahan 95/1) untuk kali pertama pada tanggal 12 November tahun 1952.
Purwarupa kedua, (kode 95/2) dipasang empat mesin tipe TV-12 (mesin turboprop terkuat yang pernah dibuat), selesai dibentuk pada bulan juni 1954 dan terbang pertama kali pada tanggal 16 Februari 1955. Mesin ini memutar contra rotating propeller semoga penggunaan materi bakar lebih hemat dikala terbang jarak jauh.
Produksi pesawat yang resmi disebut TU-95 ini dimulai pada bulan Januari 1956, yaitu Tu-95M (disebut “Bear A” oleh NATO), berkemampuan terbang tinggi, sanggup membawa bom nuklir atau muatan bom seberat Sembilan ton di dalam ruang bom sepanjang 14,2m, sesuai dengan jarak terbang maksimum pesawat ini. Tu-95M mempunyai enam turret bersenjata meriam AM-23 untuk pertahanan diri dengan dikontrol oleh radar. Memiliki dapur pacu mesin NK-12M yang jauh efesien konsumsi materi bakarnya, pesawat pembom ini mulai berdinas pada bulan Oktober 1957. Ini merupakan kabar jelek bagi NATO alasannya Uni Soviet telah mempunyai pesawat pembom antar benua.
Banyak versi “Bear A” dikonversi menjadi pembawa misil AS-3 atau “Bear B”, sementara sekitar selusin versi A diubah menjadi pesawat ajar Tu-95U.
Versi berikutnya dari pembom ini ialah Tu-95K2 “Bear G” yang sanggup membawa sepasang misil Kh-22 pada pylon di setiap sayapnya. Dengan jarak tembak efektif mencapai 460 km, misil berhulu ledak 350 kiloton ini menciptakan Tu-95 mempunyai kemampuan menghancurkan sasaran dari jarak jauh sekaligus meningkatkan keselamatan kru dikala penyerangan. Versi terakhir dari pembom yang berdinas usang dan sangat handal ini ialah Tu-95MS “Bear-H”, sanggup membawa enam misil jelajah Kh-15 “Kent” di ruang bom sekaligus 10 misil lagi pada pylon di bawah sayap.
Dikembangkan versi pengintai maritimnya, yaitu Tu-142, selain untuk kiprah anti kapal selam, pesawat ini badannya lebih panjang dan mempunyai radar pencari di bab bawah tubuh pesawat. Tu-142 juga membawa sonobuoy untuk mendeteksi kapal selam, selain torpedo dan ranjau untuk menghancurkannya. Sebanyak 10 Tu-142 dioperasikan oleh India pada April 1988 untuk kiprah intai permukaan jarak jauh dan misi anti submarine warfare.
Yang tak kalah menarik adalah, Tu-95 ini dikembangkan juga menjadi pesawat komersial Tu-114. Pesawat ini mempunyai tubuh yang lebih besar dan sanggup mengangkut 220 penumpang. Tu-144 muncul pertama kali dikala Paris Air Show tahun 1959 dan dioperasikan oleh Aeroflot pada tahun 1961. Sebanyak 30 unit Tu-144 diproduksi dan terus menjalani kiprah hingga dengan Oktober 1976.
Spesifikasi Pesawat Pembom Strategis Tupolev Tu-95MS
Asal Negara: Rusia
Tipe Pesawat : Pesawat Pembom Strategis
Terbang Perdana : 12 November 1952 (Purwarupa)
Kru : sekitar 6 Orang
Bobot : 90.000 kg (Kosong), MTOW : 188.000 kg
Dimensi :
Panjang Pesawat: 49,50 m
Bentangan sayap : 51,10 m
Tinggi : 12.12 m
Wing Area: 297m2
Persenjataan :
Kanon 2 x 23mm machine gun in tail
16 Kh-55 “Kent” cruise missiles carried pada Bombay dan pylon bawah sayap
Mesin :
4 X KKBM Kuznetsov 15.000 shp NK-12MV turboprops
Performa :
Kecepatan maksimum : 828 km/jam
Ketinggian maksimum : 12.500 m
Kecepatan menanjak: - m/menit
Jarak maksimum : 12.800 km
Sumber :
PEMBOM, Ensiklopedi Dunia
Francis Crosby (Imperial War Museum Duxford)